Melihat bahaya komplikasi dari hamil anggur tentu membuat kita perlu waspada terhadap kondisi ini. Untuk itu, kita perlu mengetahui ciri hamil anggur.
Dirangkum dari Web MD, pada fase awal sulit membedakan hamil anggur dengan kehamilan normal.
Namun, seiring waktu, orang yang mengalami hamil anggur mungkin mulai merasakan beberapa gejala berikut.
Merasa sedih setelah divonis mengalami hamil anggur adalah hal yang wajar. Meski begitu, kehamilan anggur bukanlah salah Anda atau pasangan Anda.
Kondisi ini terjadi karena kelainan genetik pada saat pembuahan.
Sebagai informasi, sel manusia mengandung 23 pasang kromosom. Satu kromosom dalam setiap pasangan tersebut berasal dari ayah sedangkan yang lain dari ibu.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Laki-laki
Merangkum dari laman NHS, kehamilan anggur terjadi ketika sel telur ini tidak membawa materi genetik atau ketika sperma membawa dua materi genetik sekaligus.
Pada hamil anggur lengkap, yang terjadi adalah sel telur tanpa materi genetik dibuahi oleh satu atau dua sperma. Akibatnya, semua materi genetik berasal dari ayah.
Dalam situasi ini, kromosom dari sel telur hilang atau tidak aktif dan kromosom ayam digandakan.
Sedangkan pada hamil anggur parsial, sel telur normal bertemu dengan sel sperma yang membawa materi genetik ganda atau menyediakan dua set kromosom.
Akibatnya, embrio yang terbentuk memiliki 69 kromosom, bukan 46.
Meski begitu, bagaimana hal ini terjadi masih belum sepenuhnya jelas.
Walaupun penyebab terjadinya hamil anggur masih belum sepenuhnya jelas, tapi beberapa hal bisa meningkatkan risikonya.
1. Usia
Hamil anggur lebih sering terjadi pada perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Perempuan