KOMPAS.com - Kopi merupakan minuman berkafein yang banyak disukai orang.
Sayangnya, banyak orang merasa gugup atau mengalami percepatan detak jantung setelah mengonsumsi kopi.
Melansir laman Heart Foundation, kafein merupakan stimulan alami. Itu sebabnya, banyak orang yang merasa waspada dan konsentrasi meningkat usai mengonsumsi kopi.
Namun, kopi bisa juga menimbulkan efek samping salah satunya peningkatan denyut jantung.
Baca juga: Takikardia: Jenis, Gejala, hingga Cara Mencegahnya
Salah satu efek negatif kopi adalah memicu peningkatan detak jantung. Hal ini juga bisa menyebabkan fibrilasi atrium atau perubahan irama detak jantung.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Hal ini trjadi karena kafein dalam kopi bisa memicu pelepasan hormon norepinefrin yang menghasilkan efek stimulasi mirip adrenalin.
Selain itu, kafein juga bisa meningkatkan jumlah kalsium dalam sel-sel jantung yang turut mempengaruhi aktivitas pemompaan jantung.
Namun, hingga saat ini belum ada riset ilmiah yang membuktikan konsumsi kopi bisa memicu risiko penyakit jantung.
Meski demikian, orang yang memiliki kondisi jantung abnormal atau tekanan darah tinggi tidak boleh mengonsumsi kafein berlebihan.
Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, kopi bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk untuk kesehatan jantung kita.
Hal tersebut telah dibuktikan dalam riset yang dilakukan ilmuwan dari Jemarn.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.