Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2020, 16:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis


KOMPAS.com – Diabetes mellitus adalah penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun.

Sebutan glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat sebagai gula darah.

Diabetes mellitus juga dapat dipahami sebagai penyakit yang muncul akibat tubuh tidak atau kurang dalam memproduksi insulin.

Insulin padahal memiliki tugas memasukkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh, terutama hati dan otot.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Tanpa insulin, glukosa tidak akan sampai ke sel. Akibatnya, sel akan “kekurangan makanan”.

Oleh karena itu, tubuh menjadi lemas akibat tidak memiliki sumber energi.

Sementara itu, apabila diabetes tidak segera ditolong atau dibiarkan tanpa penanganan, bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.

Salah satu komplikasi diabetes, yakni terjadi kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian.

Maka dari itu, kondisi diabetes patut diwaspadai.

Tak hanya dengan obat, diabetes sebenarnya dapat diatasi dengan pendekatan tanpa obat.

Penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olahraga bahkan semestinya yang menjadi langkah pertama sebagai cara mengobati diabetes.

Apabila dengan cara alami ini tujuan pengobatam diabetes belum tercapai, baru dapat dikombinasikan dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya.

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Darah?

Melansir berbagai sumber, berikut ini saran cara mengobati diabetes secara alami untuk tujuan menjaga agar kadar gula darah dalam kisaran normal dan mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes:

1. Batasi jumlah kalori

Melansir Buku saku “Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus” yang diterbitkan Kemenkes RI pada 2005, diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.

Makanan untuk penderita diabetes yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, seseuai dengan kecukupan gizi baik, yakni sebagai berikut:

  • Karbohidrat: 60-70 persen dari asupan kalori harian
  • Protein: 10-15 persen dari asupan kalori harian
  • Lemak: 20-25 persen dari asupan kalori harian

Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuan, status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan fisik, yang pada dasarnya ditujuan untuk mencapai dan mempertahankan berat ideal.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1

Penurunan berat badan telah terbukti dapat dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respons sel-sel β terhadap stimulus glukosa.

Dalam salah satu penelitian dilaporkan bahwa penurunan 5% berat badan dapat mengurangi kadar HbA1c sebanyak 0,6% (HbA1c adalah salah satu parameter status DM), dan setiap kilogram penurunan berat badan dihubungkan dengan 3-4 bulan tambahan waktu harapan hidup.

2. Perhatikan jenis bahan makanan

Selain jumlah kalori, pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya diperhatikan.

Masukan kolesterol tetap diperlukan, tapi jangan sampai melebihi 300 mg per hari.

Sementara, sumber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati, yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh.

Sebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam (terutama
daging dada), tahu dan tempe, karena tidak banyak mengandung lemak.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

3. Pastikan konsumsi serat

Masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes, diusahakan paling tidak 25 g per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com