KOMPAS.com - Jantung berdebar kencang membuat Anda merasakan denyut nadi di leher dan dada lebih cepat daripada biasanya.
Kondisi ini bisa dirasakan saat bergerak, duduk, berbaring, sampai diam selama beberapa detik atau saat.
Seseorang dikatakan mengalami jantung berdebar-debar apabila detak jantungnya lebih dari 100 kali per menit.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Melansir laman resmi University of Utah Health Hospitals and Clinics, detak jantung normal orang dewasa rata-rata 60-100 kali per menit.
Dalam dunia medis, kondisi saat detak jantung seseorang lebih dari 100 kali per menit disebut palpitasi.
Tidak semua kondisi jantung berdebar-debar selalu tanda penyakit jantung.
Kondisi tertentu bisa menyebabkan jantung berdebar, di antaranya aktivitas fisik berat, stres, takut, cemas, panik, hamil atau haid, serta konsumsi alkohol, nikotin, dan kafein berlebihan.
Selain itu, beberapa kondisi medis bisa membuat dada berdebar. Antara lain gula darah rendah, tekanan darah rendah, demam, anemia, dehidrasi, atau efek samping obat-obatan.
Di luar masalah medis tertentu, ada beberapa cara menghilangkan jantung berdebar.
Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Kencang Tanpa Sebab Jelas?
Melansir Healthline, berikut cara mengatasi jantung berdebar kencang:
Berbagai teknik relaksasi dapat membantu mengelola lonjakan hormon adrenalin. Anda bisa melakukan meditasi, tai chi, atau yoga.
Coba duduk dengan posisi rileks sampai mengambil napas dalam-dalam lewat hidung dan mengeluarkan sisa udara lewat mulut. Ulangi sampai tenang.
Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?
Semakin kental darah, kinerja jantung jadi makin berat, sehingga denyut jantung meningkat.