Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontaminasi Silang Sering Terjadi Pada Makanan, Begini Baiknya

Kompas.com - 09/07/2020, 07:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kontaminasi silang merupakan perpindahan bakteri atau mikroorganisme dari satu substansi ke substansi lain.

Kondisi ini juga menjadi penyumbang banyaknya penyakit di dunia ini. Kontaminasi silang paling umum terjadi lewat makanan.

Menurut data Healthline, diperkirakan 600 juta orang di dunia mengalai penyakit bawaan makanan setiap tahunnya.

Meskipun ada banyak faktor, hal paling utama yang memicu penyakit bawaan makanan adalah kontaminasi silang.

Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Kontaminasi silang bisa dialami oleh siapa saja. Namun, kelompok berkut paling rentan mengalaminya:

  • wanita hamil
  • anak-anak di bawah usia 5 tahun
  • orang tua berusia di atas 65 tahun
  • mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Kontaminasi silang pada makanan juga bisa terjadi saat panen atau penyembelihan hewan.

Hal ini juga bisa terjadi saat pengolahan atau pembuatan makanan, proses transportasi, penyimpanan, bahkan saat distribusi makanan.

Karena ada banyak hal yang bisa memicu kontaminasi silang pada makanan, kita harus benar-benar memperhatikan apa yang kita konsumsi.

Jenis-jenis kontaminasi silang

Ada berbagai jenis kontaminasi silang pada makanan yang bisa memicu penyakit. berikut jenis tersebut:

1. Antar makanan

Mencampur makanan yang terkontaminasi dengan makanan yang lain bisa mengakibatkan kontaminasi silang atar makanan.

Hal ini membuat bakteri berbahaya menyebar dan masuk ke dalam tubuh saat kita mkengonsumsinya.

Makanan yang tidak dimasak sempurna, makanan mentah, atau tidak dicuci dengan benar rentan mengandung bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella, Clostridium perfringens, Campylobacter, Staphylococcus aureus, E. coli, dan Listeria monocytogenes.

Makanan yang memiliki risiko tertinggi kontaminasi bakteri antara lain sayuran hijau, tauge, beras sisa, susu yang tidak dipasteurisasi, keju lunak, dan daging deli, serta telur mentah, unggas, daging, dan makanan laut.

Selain itu, sisa makanan yang disimpan di lemari es terlalu lama dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

2. Dari perlatan ke makanan

Kontaminasi silang dari peralatan ke bamakanan rentan terjadi. Bakteri bisa bertahan hidup ntuk waktu yang lama di permukaan seperti meja, peralatan, talenan, wadah penyimpanan, dan peralatan pabrik makanan.

Ketika peralatan tidak dibersihkan dengan benar atau tanpa disadari terkontaminasi oleh bakteri, hal itu dapat mentransfer bakteri berbahaya ke makanan.

Misalnya, menggunakan talenan dan pisau yang sama untuk memotong daging mentah dan sayuran bisa berbahaya jika sayuran tersebut kemudian dikonsumsi mentah.

Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi

3. Dari manusia ke makanan

Saat mengolah makanan, manusia dapat dengan mudah memindahkan bakteri dari tubuh atau pakaian.

Misalnya, orang yang batuk saat memasak bisa membuat tetesan droplet mengandung bakteri yang dikelurkannya mencapai makanan yang diolah.

Contoh yang paling sering terjadi antara lain adalah enggunakan ponsel yang penuh dengan bakteri saat memasak atau menyeka tangan dengan celemek atau handuk yang kotor.

Hal ini dapat mencemari tangan dan menyebarkan bakteri ke makanan atau peralatan yang kita sentuh.

Untuk mengurangi risiko tersebut, kita disarankan untuk mencuci tangan sesering mungkin.

Efek kontaminasi silang

Kontaminasi silang bisa menyebabkan masalah kesehatan ringan hingga sedang seperti sakit perut, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, mual, dan diare.

Biasanya, efek samping ini muncul dalam 24 jam atau berminggu-minggu setelah paparan sehingga sulit untuk menentukan penyebab spesifiknya.

Dalam kasus yang parah, kontaminasi silang bisa menyebabkan diare, tinja berdarah, demam, dehidrasi, kegagalan organ hingga kematian.

Cara mencegah

Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah kontaminasi silang pada makanan.

Ada banyak cara untuk menghindari kontaminasi silang. Misalnya, saat pembelian dan penyimpanan makanan kita bisa melakukan hal berikut:

  • hindari membeli makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa, kecuali jika Anda ingin segera memakannya
  • simpan daging mentah dalam wadah tertutup atau kantong plastik di rak paling bawah kulkas untuk mencegah bocornya cairan dari daging ke makanan lain
  • gunakan kantong belanjaan terpisah untuk daging dan telur mentah.

Saat memasak makanan, kita juga perlu melakukan hal berikut:

  • mencuci tangan dengan sabun dan air minimal selama 20 detik setelah menyentuh daging mentah, mengelus binatang, menggunakan kamar mandi, batuk atau bersin, menggunakan ponsel, atau hal-hal semacamnya
  • cuci peralatan, meja dapur, talenan, dan permukaan lainnya dengan sabun dan air hangat, terutama saat memegang daging mentah
  • gunakan talenan terpisah untuk daging dan sayuran.
  • gunakan spons dan lap bersih.
  • masak makanan sampai suhu yang tepat dengan menggunakan termometer makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau