Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Tubuh Ideal, Berapa Banyak Karbohidrat yang Harus Kita Konsumsi?

Kompas.com - 10/07/2020, 16:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Diet rendah karbohidrat telah terbuktik efektif untuk menurunkan berat badan.

Pasalnya, berkurangnya asupan karbohidrat dapat mengurangi nafsu makan sehingga memicu penurunan berat badan.

Diet rendah karbohidrat juga membuat banyak orang bisa menurunkan berat badan tanpa harus merasakan lapar.

Namun, jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, jenis tubuh, dan tingkat aktivitas.

Menurut data Dietary Guidelines for Americans, asupan karbohidrat rata-rata manusia sebaiknya 45 hingga 65 persen dari asupan kalori harian.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga merekomendasikan agar asupan harian setiap orang sekitar 300 miligram per hari.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Berlemak yang Baik untuk Kesehatan

Manfaat diet rendah karbohidrat

Riset telah membuktikan diet rendah karbohidrat dinilai lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada diet rendah lemak.

Diet rendah karbohidrat juga membantu menurunkan gula darah, tekanan darah, dan trigliserida.

Pola diet ini juga dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL (baik) dan memperbaiki pola kolesterol LDL (buruk).

Melansir data Healthline, kita perlu mengurangi sekitar 50 hingga 150 miligram karbohidrat per hari untuk mencapai penurunan berat badan.

Sebenarnya, asupan karbohidrat optimal seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, tingkat aktivitas, preferensi pribadi, budaya makanan, dan kesehatan metabolisme.

Orang yang aktif secara fisik dan memiliki massa otot lebih banyak dapat mentoleransi karbohidrat lebih banyak daripada orang yang memiliki gaya hidup pasif.

Kesehatan metabolisme juga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan asupan karbohidrat yang harus dikonsumsi.

Orang yang mengalami sindrom metabolik dan diabetes juga perlu mengurangi asupan karbohidrat yang dikonsumsinya.

Pasalnya, tubuh mereka kurang dapat mentoleransi banyaknya karbohidrat yang masuk.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau