Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sayur Mentah Lebih Sehat Dibandingkan Dimasak?

Kompas.com - 13/07/2020, 21:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Memasak adalah cara untuk membuat makanan lebih mudah dimakan, terutama dengan meningkatkan rasa.

Namun, memasak dengan cara yang tidak tepat justru bisa merusak kandungan dalam bahan makanan.

Hal ini kemudian memunculkan anggapan bahwa nutrisi pada sayur akan berkurang jika dimasak.

Baca juga: 3 Waktu yang Tak Dianjurkan Makan Buah dan Sayur

Asumsi ini juga kemudian memunculkan raw diet atau diet makanan mentah. Pada diet ini, sebagian besar makanan tidak dipanaskan, dimasak, maupun diproses.

Para pelaku raw diet biasanya menghilangkan produk hewani dalam menu makan mereka. Dengan kata lain, mereka lebih banyak makan sayur mentah.

Lalu, benarkah sayur mentah lebih sehat dibanding yang sudah dimasak?

Para pelaku raw diet melandaskan pola makannya dengan pendapat bahwa memasak dapat menghancurkan enzim dalam makanan.

Melansir dari Healthline, enzim peka terhadap panas dan mudah dinonaktifkan saat terkena suhu tinggi.

Pelaku raw diet berargumen, ketika enzim makanan diubah selama proses memasak maka akan lebih banyak enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sehingga berpotensi menyebabkan tubuh kekurangan enzim.

Namun, klaim ini belum terbukti secara ilmiah. Itu karena enzim pada tanaman bukan untuk membantu manusia mencernanya.

Selain itu, tubuh manusia sendiri juga menghasilkan enzim untuk mencerna makanan.

Tubuh juga menyerap dan mengeluarkan kembali beberapa enzim sehingga tidak mungkin mencerna makanan akan menyebabkan kekurangan enzim.

Baca juga: Tanpa Perlu Banyak Drama, Ini 5 Cara Anak Anak Doyan Makan Sayur

Kelebihan sayur mentah

Argumen kedua yang membuat orang percaya bahwa sayur mentah lebih sehat adalah ketakutan jika sayur dimasak maka nutrisinya akan larut terbawa air bekas pemasakannya.

Faktanya, beberapa penelitian membuktikan merebus sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin yang larut dalam air sebanyak 50-60 persen.

Vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan vitamin B, sangat rentan hilang selama pemasakan.

Beberapa mineral dan vitamin A juga hilang selama memasak, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Vitamin D, E dan K yang larut dalam lemak sebagian besar tidak terpengaruh oleh pemasakan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau