Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2020, 13:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Barang-barang yang disimpan untuk koleksi seringkali memiliki nilai guna atau terbilang mahal.

Berbeda dengan penderita hoarding disorder, mereka menyimpan barang secara random atau semua jenis barang disimpan.

Bahkan, barang-barnag yang disimpannya kerap tidak memiliki nilai guna atau tidak berharga.

Mereka juga kerap menyimpan barang degan sembarangan hingga menumpuk seperti sampah dan mengakibatkan kekacauan di lingkungan tempat tinggalnya.

Cara mengatasi

Perawatan utama untuk mengatasi gangguan ini adalah terapi prilaku kognitif atay (CBT).

Pada metode ini, terapis biasanya membantu pasien untuk memahami apa yang membuatnya sulit untuk membuang barang-barang yang ditimbunnya.

Terapis juga akan memberikan tugas tambahan pada pasien agar mereka terdorong untuk membersihkan timbunan barang yang dibuatnya.

Selain itu, gangguan ini juga bisa diatasi dengan bantuan obat dari psikiater.

Obat yang dibrikan bisa berupa elective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), yang telah terbukti ampuh untuk mengatasi gangguan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau