KOMPAS.com - Radang tenggorokan kerap menjadi penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia di masa pergantian musim.
Seperti namanya, radang tenggorokan adalah kondisi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi.
Dalam istilah medis, penyakit ini disebut faringitis yang berarti terjadi radang di bagian faring atau belakang tenggorokan.
Baca juga: 6 Cara Sederhana Obati Radang Tenggorokan ala Rumahan
Peyebab infeksi tersebut bisa virus maupun bakteri. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat kita perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab dari radang tenggorokan.
Penyebab radang tenggorokan paling umum adalah virus. Tapi, dalam beberapa kasus tertentu, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Infeksi virus
Merangkum dari Healthline, beberapa virus yang dapat menyebabkan faringitis di antaranya:
Pada radang tenggorokan akibat infeksi virus, tidak diberikan antibiotik. Selain itu, pengobatan hanya diperlukan untuk membantu meringankan gejala saja.
Infeksi bakteri
Sejumlah bakteri bisa menyebabkan radang tenggorkan. Salah satu yang paling umum penyebab kondisi ini adalah Streptococcus pyogenes (Streptokokus grup A).
Baca juga: Mengenal Gejala Radang Tenggorokan dan Cara Pencegahannya
Dikutip dari Medical News Today, infeksi bakteri lain yang dapat menyebabkan radang tenggorokan termasuk:
Untuk kasus radang tenggorokan akibat infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk pengobatan.
Penyebab lain
Menurut Mayo Clinic, selain infeksi virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti:
Selain sebab di atas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena radang tenggorokan.
1. Usia
Anak-anak dan remaja lebih besar kemungkinannya mengalami rasang tenggorokan.
Baca juga: Radang Tenggorokan dan Gejala Virus Corona
Pada anak-anak usia 3 hingga 15 tahun, radang tenggorokan biasanya terkait dengan infeksi bakteri.
2. Paparan asap tembakau
Menjadi perokok aktif maupun pasif meningkatkan risiko terkena radang tenggrokan. Itu karena asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan.
Selain itu, rokok juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan pita suara.
3. Alergi
Reaksi alergi biasanya meningkatkan risiko radang tenggorokan. Apalagi jika alergi yang terjadi berkepanjangan.
4. Iritasi bahan kimia
Partikel udara sari bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga juga bisa menyebabkan iritasi tenggorokan.
5. Infeksi sinusitis kronis
Pengeringan hidung bisa mengiritasi tenggorokan serta menyebarkan infeksi.
6. Imun Lemah
Ketika sistem imun atau kekebalan tubuh melemah, maka virus maupun bakteri dengan mudah menginfeksi.
Baca juga: Radang Tenggorokan: Penyebab, Gejala, Perawatan, dan Cara Mencegah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.