Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cedera Kepala: Jenis, Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Kompas.com - 26/07/2020, 07:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

4. Pembengkakan otak

Cedera kepala juga berisiko besar menyebabkan pembengkakan otak atau jaringan di sekitarnya. Hal ini juga bisa memicu tekanan yang menganggu fungsi otak.

5. Fraktur tengkorak

Luka aau benturan yang keras juga bisa menyebabkan tulang tengkorak patah atau fraktur, yang berpotensi memicu kerusakan pada otak.

6. Cedera aksonal difus

Cedera aksonal difus adalah cedera pada otak yang tidak menyebabkan perdarahan tetapi merusak sel-sel otak.

Kerusakan sel-sel ini menyebabkan otak tidak bisa berfungsi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan.

Cedera aksonal difus adalah salah satu jenis cedera kepala yang paling berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian.

Baca juga: Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Pencegahan hingga Cara Mengatasinya

Gejala

Cedera kepala ringan biasanya menimbulkan gejala eperti sakit kepala, mual, dering sementara di telinga, hingga sensasi kebingungan yang ringan.

Namun, cedera kepala yang parah bisa menyebabkan berbagai hal berikut:

  • hilangnya kesadaran
  • kejang
  • muntah
  • masalah keseimbangan atau koordinasi
  • disorientasi serius
  • ketidakmampuan untuk memfokuskan mata
  • gerakan mata abnormal
  • hilangnya kontrol otot
  • sakit kepala yang persisten atau memburuk
  • hilang ingatan
  • perubahan suasana hati.

Cedera kepala yang parah tidak boleh dianggap enteng. Jika cedera yang dialami telah mengakibatkan hilangnya kesaaran, kebingungan, atau disorientasi, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan.

Cara mengatasi

Cedera kepala ringan biasanya bisa diatasi dengan mengonsumsi obat acetaminophen (Tylenol) untuk menghilangkan rasa sakit.

Cedera kepala yang serius biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit. Pasien cedera kepala yang parah bersiko mengalami kejang.

Itu sebabnya, dokter juga bisa memberi obat anti kejang bagi pasien dengan cedera kepala serius hingga mengalami kerusakan otak.

Dokter juga bisa memberikan obat diuretik sata terjadi penumpukan cairan di otak untuk meringankan tekanan.

Selain itu, metode operasi juga kerap dilakukan jika pasien mengalami kerusakan pada otak.

Dokter juga bisa menerapkan metode rehabilitasi jika pasien mengalami kehilangan fungsi otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com