KOMPAS.com - Sering lupa atau hilang ingatan tentang apa yang kita dengar, lihat, atau lakukan adalah hal yang normal.
Hal tersebut juga bisa menjadi bagian normal dari penuaan. Di sisi lain, sering lupa juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, seperti demensia, cedera otak, atau gangguan kesehatan mental.
Memori jangka pendek berfungsi untuk menyimpan sejumlah informasi kecil yang baru saja diambil.
Baca juga: Waspada, 5 Makanan Ini Bisa Memicu Penurunan Testosteron
Memori jangka pendek yang tidak bisa berfungsi optimal bisa membuat kita rentan lupa atau mengalami hilang ingatan.
Ciri-ciri orang yang memiliki gangguan memori jangka pendek antara lain:
Gangguan memori jangka pendek ini juga bisa membuat penderitanya tidak bisa merawat diri sendiri dan melakukan aktivitas harian dengan maksimal.
Ada beberapa hal yang membuat memori janka pendek tidak berfungsi optimal, berikut penyebabnya:
Gangguan memori jangka pendek bisa saja menyebabkan hilangnya memori jangka panjang.
Biasanya, hal ini disebabkan penyakit tertentu seperti demensia, alzheimer, parkinson, atau huntington.
Perawatan untuk kehilangan memori jangka pendek tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, metode perawatan yang digunakan bisa berupa berikut:
Baca juga: Waspadai, Ini 7 Tanda Tersembunyi Penderita Depresi
Sayangnya, belum ada obat khusus yang efektif untuk mengatasi hilangnya ingatan jangka pendek karena demensia.
Obat yang tersedia hanya membantu memperlambat dan meringankan gejala.
Hilangnya ingatan jangka pendek ini juga bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti: