KOMPAS.com - Bagi pria, kepuasan untuk urusan ranjang sering kali dikaitkan dengan masalah ereksi. Ini membuat impotensi menjadi salah satu masalah yang kerap bikin stres.
Impotensi sendiri adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan/ atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini juga dikenal dengan istilah disfungsi ereksi.
Baca juga: 7 Bahaya Makanan Manis, Bikin Gigi Berlubang hingga Risiko Impotensi
Masalah ereksi atau impotensi ini sangat umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas. Biasanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ini.
Meski begitu, jika hal ini kerap terjadi lebih baik segera periksakan diri ke dokter.
Apalagi mengingat masalah ereksi yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan stres, mempengaruhi kepercayaan diri, dan bisa menyebabkan berbagai masalah pada hubungan Anda dengan pasangan.
Beberapa gejala umum yang biasa terjadi pada gangguan ereksi di antaranya:
Selain gejala tersebut, beberapa kondisi berikut juga berkaitan erat dengan disfungsi ereksi.
'
Jika Anda memiliki gejala-gejala di atas selama tiga bulan atau lebih, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: 11 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Penis Loyo
Untuk menentukan kondisi Anda, ada serangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan oleh tim medis. Beberapa tes yang digunakan untuk mengetahui apakah Anda mengalami disfungsi ereksi di antaranya:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum seperti memeriksa jantung, paru-paru, dan tekana darah. Selain itu, tim medis juga akan memeriksa testis dan penis Anda.
Lebih lanjut, tim medis mungkin merekomendasikan pemeriksaan dubur untuk melihat kondisi prostat.
2. Pemeriksaaan psikososial
Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan pada Anda. Pada beberapa pemeriksaan Anda mungkin diminta untuk mengisi kuesioner tentang gejala, riwayat kesehatan, dan riwayat seksual.