KOMPAS.com - Bagi pria, kepuasan untuk urusan ranjang sering kali dikaitkan dengan masalah ereksi. Ini membuat impotensi menjadi salah satu masalah yang kerap bikin stres.
Impotensi sendiri adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan/ atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini juga dikenal dengan istilah disfungsi ereksi.
Baca juga: 11 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Penis Loyo
Masalah ereksi atau impotensi ini sangat umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas. Biasanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi ini.
Meski begitu, jika hal ini kerap terjadi lebih baik segera periksakan diri ke dokter.
Apalagi mengingat masalah ereksi yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan stres, mempengaruhi kepercayaan diri, dan bisa menyebabkan berbagai masalah pada hubungan Anda dengan pasangan.
Disfugsi ereksi bisa menjadi pertana ada gangguan emosional yang terjadi pada diri Anda.
Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh berbagai hal lain dalam proses ereksi.
Untuk diketahui, ereksi sendiri adalah hasil peningkatan aliran darah ke penis. Aliran darah ini terjadi akibat adanya rangsangan pikiran atau kontak langsung dengan penis.
Ada banyak kemungkinan penyebab impotensi, bisa akibat gangguan emosional maupun fisik. Melansir dari Healthline, beberapa penyebab umum impotensi antara lain:
Impotensi dapat disebabkan satu atau lebih dari faktor-faktor tersebut. Untuk itu, dalam pemeriksaan, sebaiknya Anda jujur mengenai rekam medis Anda sehingga kondisi ini dapat ditangani dengan baik.
Baca juga: 5 Penyebab Penis Sulit Penetrasi Saat Bercinta dan Cara Mengatasinya
Beberapa gejala umum yang biasa terjadi pada gangguan ereksi di antaranya:
Selain gejala tersebut, beberapa kondisi berikut juga berkaitan erat dengan disfungsi ereksi.
'
Jika Anda memiliki gejala-gejala di atas selama tiga bulan atau lebih, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Untuk menentukan kondisi Anda, ada serangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan oleh tim medis. Beberapa tes yang digunakan untuk mengetahui apakah Anda mengalami disfungsi ereksi di antaranya:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum seperti memeriksa jantung, paru-paru, dan tekana darah. Selain itu, tim medis juga akan memeriksa testis dan penis Anda.
Lebih lanjut, tim medis mungkin merekomendasikan pemeriksaan dubur untuk melihat kondisi prostat.