Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Kompas.com - Diperbarui 16/06/2022, 11:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Telinga atau kuping adalah organ yang bertanggung jawab untuk fungsi pendengaran.

Sebagai organ pendengaran, telinga memiliki fungsi menangkap dan mengubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak untuk disadari dan dimengerti.

Telinga memiliki reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi.

Bunyi yang dapat didengar telinga manusia adalah suara-suara yang memiliki bilangan getar (frekuensi) antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

Selain untuk mendengarkan suara atau bunyi, fungsi telinga lainnya yakni untuk keseimbangan.

Keseimbangan dicapai melalui kombinasi organ sensorik di telinga bagian dalam, input visual, dan informasi yang diterima dari reseptor dalam tubuh, terutama di sekitar sendi.

Informasi yang diproses di otak kecil dan korteks otak memungkinkan tubuh untuk mengatasi perubahan kecepatan dan arah kepala.

Bagian-bagian telinga

Melansir Health Line, telinga merupakan saluran yang terbuka di bagian luar dan bersatu dengan tulang tengkorak.

Secara umum telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian, yakni:

1. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan bagian rongga telinga yang menjadi batas dengan telinga bagian dalam.

Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Secara Alami

Setiap bagian telinga itu memiliki fungsi masing-masing, yaitu:

  • Daun telinga atau pinna adalah bagian yang paling terlihat dari telinga luar dan apa yang kebanyakan orang rujuk ketika mereka menyebut kata "telinga". Fungsi daun telinga adalah untuk memusatkan gelombang suara yang mask ke bagian saluran telinga luar
  • Rongga telinga luar dilapisi dengan rambut dan kelenjar yang mengeluarkan lilin untuk merekatkan kotoran hingga mencegah masuknya air maupun benda asing lebih dalam

2. Telinga bagian tengah

Bagian telinga ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara tetap seimbang.

Ruang telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani (gendang telinga).

Selain gendang telinga, di telinga bagian tengah terdapat juga bagian lain bernama saluran eustachius dan tiga tulang pendengaran.

Anatomi telingashutterstock Anatomi telinga

Berikut ini fungsi bagian-bagian tersebut:

  • Gendang telinga yang menjadi batas antara telinga luar dan telinga dalam berfungsi menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui rongga telinga
  • Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut (rongga faring). Tuba eustachius memiliki fungsi menyamakan tekanan udara antara telinga bagian dalam dengan tekanan udara luar. Apabila tuba eustachius tersumbat oleh lendir, misalnya karena menderita salesma, maka tekanan udara di dalam telinga bisa menjadi tidak sama dengan tekanan di luar telinga. Apabila perbedaan tekanan ini cukup besar, maka gendang telinga dapat pecah
  • Tiga tulang kecil, yakni tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes) di dalam telinga tengah memiliki fungsi mentransfer getaran suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam

Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat

3. Telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam secara umum berfungsi mengoperasikan indera keseimbangan tubuh dan berisi organ pendengaran.

Telinga bagian dalam kerap juga disebut sebagai labirin karena memang bentuknya yang kompleks.

Ada dua bagian utama di telinga bagian dalam, yakni:

  • Kanal semisirkularis terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran. Di bagian ini terdapat reseptor keseimbangan
  • Koklea (rumah siput) yang di dalamnya terdapat alat kortil yang mengandung saraf pendengar (alat pendengaran). Di dalam koklea juga terdapat cairan limfe yang disebut endolimfe, sedangkan yang di luar klokea disebut perilimfe

Kondisi yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran

Melansir Cleveland Clinic, ada banyak kondisi maupun penyakit yang dapat menyebabkan masalah pada sistem pendengaran.

Sebagian besar kondisi ini dapat diobati atau dikelola oleh penyedia layanan kesehatan.

Berikut adalah beberapa contoh kondisi yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran:

1. Penuaan

Semakin lama hidup, semakin banyak pula tubuh terpapar oleh suara, racun lingkungan, dan obat-obatan, dan mengalami masalah kesehatan yang lebih besar.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Semua ini berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk sistem pendengaran.

Jadi gangguan pendengaran adalah umum pada masyarakat yang lebih tua, bukan karena sudah tua tetapi karena telah menjalani kehidupan selama bertahun-tahun (lama).

2. Kerusakan atau trauma

Mendorong kapas atau benda lain ke dalam telinga dapat menyebabkan gendang telinga tertusuk.

Tamparan keras pada telinga dapat pula menyebabkan trauma, dan trauma kepala dapat menyebabkan patah tulang di dalam telinga.

Contoh-contoh ini dapat menyebabkan masalah pendengaran yang bisa sementara atau permanen dan mungkin memerlukan intervensi medis.

3. Penyakit

Penyakit kardiovaskular dan diabetes dapat menempatkan seseorang pada risiko lebih besar untuk mengalami masalah pendengaran dengan mengurangi suplai darah ke telinga dan sistem pendengaran.

Baca juga: Bagaimana Kadar Gula Darah Tinggi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung?

4. Pengaruh obat

Banyak obat yang digunakan untuk mengobati kanker, infeksi, dan penyakit jantung dapat merusak fungsi pendengaran.

Jika menggunakan obat ini, pendengaran harus dimonitor untuk mendeteksi perubahan. Jika memungkinkan, obat-obatan tersebut harus diubah.

5. Paparan suara

Mendengarkan suara yang terlalu keras terlalu lama akan merusak struktur telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan pendengaran.

Eksposur dapat bersifat jangka panjang (misalnya, bekerja selama bertahun-tahun di pabrik), atau dapat terjadi hanya dengan satu eksposur (untuk hal-hal seperti senjata api atau petasan).

Semakin besar paparan, maka kian besar juga risiko terjadinya gangguan pendengaran.

Namun, gangguan pendengaran yang diinduksi suara 100 persen dapat dicegah dengan menggunakan alat perlindungan pendengaran seperti penutup telinga.

Baca juga: Proses Pencernaan Makanan dan Waktu Normal yang Dibutuhkan Tubuh

6. Kotoran telinga

Adanya kotoran telinga di saluran telinga adalah sesuatu yang normal dan sehat. Namun terkadang serumen bisa menumpuk terlalu banyak dan menghalangi suara sampai ke gendang telinga sehingga menyebabkan gangguan pendengaran.

Setelah kotoran telinga dihilangkan oleh dokter, pendengaran harus dikembalikan.

Kapan harus menghubungi dokter?

Seseorang perlu segera menghubungi atau mengunjungi dokter mengalami gangguan pendengaran mendadak, meskipun hanya di satu telinga.

Perawatan untuk gangguan pendengaran mungkin akan menjadi tidak efektif jika Anda menunda berkonsultasi dengan spesialis perawatan pendengaran.

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

Spesialis perwatan pendengaran berbeda dari dokter umum. Mereka di antaranya yakni:

  • Ahli audiologi: Ahli kesehatan terlatih untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pendengaran dan keseimbangan non-medis.
  • Ahli THT: Dokter yang menangani masalah pada telinga, hidung, dan tenggorokan.
  • Otolog: Spesialis yang praktiknya terbatas pada telinga dan manajemen medis dan bedah masalah telinga atau pendengaran.

Cara menjaga telinga agar tetap sehat

Gangguan pendengaran dapat mengakibatkan seseorang kesulitan mendengar pembicaraan sehingga terjadi gangguan komunikasi yang dapat berdampak negative terhadap pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.

Lebih jauh, kondisi tersebut dapat menimbulkan depresi.

Berikut ini beberapa cara menjaga telinga agar tetap sehat:

  • Gunakan perangkat perlindungan pendengaran (penyumbat telinga atau penutup telinga) selama menjalankan aktivitas yang lebih “keras”, termasuk konser atau bekerja dengan mesin yang keras
  • Saat mendengarkan pemutar musik pribadi, jaga level volume cukup rendah hingga dapat mendengar orang berbicara di sekitar
  • Jangan menempelkan apapun ke saluran telinga termasuk kapas. Apa pun di saluran telinga dapat menyebabkan gendang telinga pecah atau menjadi bersarang di saluran telinga
  • Hindari merokok, yang dapat mengganggu sirkulasi dan membahayakan pendengaran
  • Lakukan olahraga teratur untuk membantu mencegah masalah kesehatan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan masalah pendengaran
  • Kelola penyakit kronis apa pun untuk mencegah kerusakan telinga lebih lanjut

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau