Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Begini Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging

Kompas.com - 30/07/2020, 19:32 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Makan daging merah seperti daging sapi, kambing, domba, dll. dapat memberikan nutrisi yang berguna bagi tubuh.

Melansir Medical News Today, daging mengandung vitamin B-12, mineral zat besi, dan zinc yang baik untuk memproduksi sel darah merah.

Daging juga kaya akan protein yang diperlukan tubuh untuk membangun otot, tulang, jaringan, dan menunjang kinerja enzim.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kambing?

Kendati punya manfaat bagi tubuh, konsumsi daging tak boleh berlebihan.

Melansir Eat This, sejumlah organisasi kesehatan memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah.

Ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan porsi 300-500 gram untuk seminggu.

Makan daging berlebihan bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama untuk jangka panjang. Berikut bahaya terlalu banyak makan daging bagi kesehatan:

Lemak jenuh dan kolesterol tinggi

Ilustrasi daging kambing mentah bagian kaki. SHUTTERSTOCK/MIRONOV VLADIMIR Ilustrasi daging kambing mentah bagian kaki.
Sejumlah studi menunjukkan, terlalu banyak makan daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.

Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung.

Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging.

Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan dokter atau ahli.

Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.

Baca juga: Apa itu Lemak Baik dan Lemak Jahat?

Kadar metabolit tinggi

Ilustrasi daging sapiShutterstock/Stoker20 Ilustrasi daging sapi
Tak hanya lemak jenuh, penelitian juga mengungkapkan orang yang sering terlalu banyak makan daging memiliki kadar metabolit yang tinggi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau