KOMPAS.com - Banyak wanita khawatir saat vaginanya terasa lembab karena banyak cairan atau becek.
Kondisi vagina becek umumnya normal. Cairan atau lendir di vagina dapat membantu kesuburan, membuat aktivitas seksual lebih nyaman, dan bisa mencegah nyeri pada vagina.
Namun, ada juga penyebab vagina becek yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Kentut dari Vagina, Normal atau Tidak?
Dilansir dari Medical News Today, rata-rata wanita mengeluarkan cairan vagina sebanyak 1-4 milimeter per hari. Cairan tersebut berasal dari leher rahim dan kelenjar bartholin.
Leher rahim memproduksi lendir atau cairan selama siklus menstruasi wanita.
Begitu mendekati masa subur, serviks memproduksi lebih banyak cairan untuk membantu sperma bisa berenang menuju sel telur.
Sedangkan kelenjar bartholin yang terletak di dalam vagina berfungsi melumasi vagina agar tidak kering.
Kelenjar ini bisa menghasilkan cairan saat wanita terangsang dan selama aktivitas seksual.
Penyebab vagina becek lain bisa karena perubahan hormon. Saat hormon estrogen meningkat, vagina juga bisa lebih lembab karena kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan.
Wanita yang sedang menjalani terapi hormon juga acapkali merasakan vaginanya lebih becek dari biasanya.
Baca juga: Vagina Kering: Penyebab dan Cara Mengatasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.