Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tanaman Herbal untuk Menurunkan Darah Tinggi

Kompas.com - Diperbarui 23/03/2022, 11:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan.

Hal itu dikarenakan, darah tinggi atau hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke yang bisa berujung pada kematian.

Kabar buruknya, darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Ini membuat darah tinggi dikenal sebagai silent killer.

Oleh sebab itu, ketika mendapati pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg, siapa saja disarankan untuk segera memperbaiki gaya hidup.

Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi

Beberapa penderita hipertensi mungkin akan membutuhkan bantuan obat darah tinggi untuk mengatasi hipertensi.

Jika berpikir alternatif, sejumlah tanaman herbal sebenarnya tersedia juga untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Namun, penggunaan tanaman-tanaman ini tetap harus dilakukan secara hati-hati atau akan lebih baik jika bicarakan dulu dengan dokter.

Berikut ini adalah ragam tanaman herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang dapat dimanfaatkan:

1. Seledri

Selama ini banyak orang menyangka seledri hanyalah tanaman pelengkap atau pemanis sajian masakan.

Namun ternyata, seledri dapat berkhasiat sebagai tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.

Melansir Buku Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu (2017) oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes, Kemenkes, secara empiris, seledri dapat dimanfaatkan sebagai peluruh air seni dan penurun tekanan darah.

Baca juga: 4 Jenis Tanaman Herbal untuk Alternatif Atasi Perut Buncit

Apigenin dalam herba seledri berfungsi sebagai beta bloker yang dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan konstraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang.

Sementara, apiin, senyawa glikosida dari apigenin, bersifat diuretik, yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah.

2. Kumis kucing

Ilustrasi Kumis KucingKompas.com Ilustrasi Kumis Kucing

Secara empiris, kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai diuretik dan peluruh batu ginjal.

Tanaman ini memiliki efek sebagai diuretik alami karena mengandung kalium pada bagian daun.

Keberadaan inositol serta flavonoid sinensetin juga berkontribusi terhadap efek kumis kucing sebagai diuretik.

Baca juga: 6 Manfaat Kumis Kucing, Obati Encok hingga Hipertensi

3. Pegagan

Ilustrasi PegaganKompas.com Ilustrasi Pegagan

Secara empiris, pegagan digunakan untuk membantu memperlancar aliran darah.

Data Ristoja (2015) menunjukkan bahwa penggunaan pegagan oleh penyehat tradisional di Jawa Barat (Jabar) dan Banten sebagai obat penurun tekanan darah dan mengobati sakit kepala.

Kandungan zat aktif yang berperan dalam aktivitas sebagai pelancar aliran pembuluh darah adalah asiatikosid, yaotu senyawa gloingan glikosida triterpenoid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau