KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan.
Hal itu dikarenakan, darah tinggi atau hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke yang bisa berujung pada kematian.
Kabar buruknya, darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Ini membuat darah tinggi dikenal sebagai silent killer.
Oleh sebab itu, ketika mendapati pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg, siapa saja disarankan untuk segera memperbaiki gaya hidup.
Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi
Beberapa penderita hipertensi mungkin akan membutuhkan bantuan obat darah tinggi untuk mengatasi hipertensi.
Jika berpikir alternatif, sejumlah tanaman herbal sebenarnya tersedia juga untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun, penggunaan tanaman-tanaman ini tetap harus dilakukan secara hati-hati atau akan lebih baik jika bicarakan dulu dengan dokter.
Berikut ini adalah ragam tanaman herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang dapat dimanfaatkan:
Selama ini banyak orang menyangka seledri hanyalah tanaman pelengkap atau pemanis sajian masakan.
Namun ternyata, seledri dapat berkhasiat sebagai tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.
Melansir Buku Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu (2017) oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes, Kemenkes, secara empiris, seledri dapat dimanfaatkan sebagai peluruh air seni dan penurun tekanan darah.
Baca juga: 4 Jenis Tanaman Herbal untuk Alternatif Atasi Perut Buncit
Apigenin dalam herba seledri berfungsi sebagai beta bloker yang dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan konstraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang.
Sementara, apiin, senyawa glikosida dari apigenin, bersifat diuretik, yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah.
Secara empiris, kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai diuretik dan peluruh batu ginjal.
Tanaman ini memiliki efek sebagai diuretik alami karena mengandung kalium pada bagian daun.
Keberadaan inositol serta flavonoid sinensetin juga berkontribusi terhadap efek kumis kucing sebagai diuretik.
Baca juga: 6 Manfaat Kumis Kucing, Obati Encok hingga Hipertensi
Secara empiris, pegagan digunakan untuk membantu memperlancar aliran darah.
Data Ristoja (2015) menunjukkan bahwa penggunaan pegagan oleh penyehat tradisional di Jawa Barat (Jabar) dan Banten sebagai obat penurun tekanan darah dan mengobati sakit kepala.
Kandungan zat aktif yang berperan dalam aktivitas sebagai pelancar aliran pembuluh darah adalah asiatikosid, yaotu senyawa gloingan glikosida triterpenoid.
Senyawa tersebut terbukti dapat meningkatkan mikrosirkulasi, menurunkan permeabilitas kapiler, dan memproteksi memburuknya proses mikrosirkulasi.
Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal yang Baik untuk Jaga Imunitas Saat Puasa
Ekstrak air etanol 80 persen pegagan (16 g/20 ml/kg) yang dilarutkan dalam akuabides memberikan efek penurunan tekanan darah pada tikus hipertensi yang diinduksi dengan L-NAME (L-nitro L-arginin metil ester).
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang secara tradisional digunakan untuk mengobati bermacam penyakit, termasuk hipertensi.
Temulawak terbukti mengandung flavonoid yang memiliki fungsi melindungi endotel vascular.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian temulawak dalam kombinasi dengan kumis kucing, selederi, pegagan, kunyit dan meniran dosis 72 mg/kg bb memberikan efek penurunan tekanan darah pada tikus Wistar hipertensi yang didinduksi prednisone 1,5 mg/kg bb dan NACl 2 persen.
Baca juga: Bagaimana Baiknya Konsumsi Kunyit dan Temulawak Saat Pandemi Covid-19?
Hasil Ristoja (2015) di etnis Meranjat, Sumatera Selatan, herba meniran digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Secara empiris, herba meniran digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan peluruh air seni.
Berdasarkan penelitian, meniran mengandung kalium yang bermanfaat untuk meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan esktraseluler, sehingga terjadi perubahan kesimbangan pompa natrium-kalium yang akan meyebabkan penurunan tekanan darah tinggi.
Baca juga: 5 Obat Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi
Daun basil adalah salah satu daun bumbu yang mempunyai aroma nyaris sama dengan daun kemangi.
Tak hanya bisa bikin masalah lebih sedap, duan basil dilaporkan dapat bermanfaat pula untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Melansir Health Line, bahan kimia eugenol yang ditemukan dalam daun basil dapat menghalangi zat tertentu yang bisa menyempitkan pembuluh darah.
Maka dari itu, daun basil dianggap dapat mengatasi tekanan darah tinggi. Namun, khasiat ini baru dibuktikan pada hewan.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Jadi, diperlukan lebih banyak studi lagi guna mengungkap manfaat basil untuk menurunkan darah tinggi.
Tapi, menambahkan daun basil segar ke dalam makanan Anda adalah hal yang mudah dan tentu tidak ada salahnya.
Kapulaga selama ini terkenal sebagai bumbu penyedap makanan khas India dan Indonesia.
Ternyata, kapulaga dapat pula menjadi tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.
Sebuah studi kecil mengungkap bahwa 20 orang penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan setelah diminta mengonsumsi 1,5 gram bubuk kapulaga dua kali sehari selama 12 minggu.
Untuk memanfaatkannya, Anda dapat memasukkan biji kapulaga atau bubuk kapulaga ke dalam sup, semur, atau bahkan makanan yang dipanggang.
Baca juga: 8 Manfaat Temulawak Selain Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Biji rami kaya akan asam lemak omega-3, dan telah terbukti dalam beberapa penelitian dapat menurunkan tekanan darah.
Sebuah tinjauan baru-baru ini menyarankan untuk mengonsumsi 30-50 gram biji rami utuh atau bubuk biji rami per hari selama lebih dari 12 minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik.
Biji rami bahkan dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular aterosklerotik dengan mengurangi kolesterol serum, meningkatkan toleransi glukosa, dan bertindak sebagai antioksidan.
Baca juga: 7 Biji-bijian Makanan Berserat Tinggi
Bawang putih bukan hanya dapat memberi rasa nikmat pada makanan.
Bawang putih mungkin juga memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah dengan membantu meningkatkan zat dalam tubuh, yakni oksida nitrat yang dapat menyebabkan pembuluh darah rileks dan melebar.
Kondisi ini memungkinkan aliran darah lebih leluasa dan mengurangi tekanan darah.
Jadi, jangan ragu lagi untuk memasukkan bawang putih dalam berbagai masakan Anda.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih
Mengonsumsi jahe dapat menjadi cara menurunkan darah tinggi atau mengontrol tekanan darah.
Dalam penelitian pada hewan, jahe telah terbukti meningkatkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot-otot di sekitar pembuluh darah, hingga menurunkan tekanan darah.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat manfaat jahe dapat menurunkan darah tinggi pada manusia.
Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Asam Urat
Memiliki aroma yang begitu menenangkan bukan satu-satunya manfaat dari tanaman lavender.
Pasalnya, ekstrak lavender telah terbukti dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah pada hewan uji.
Meski tidak banyak orang yang mengira untuk menggunakan lavender sebagai ramuan kuliner, Anda sebenarnya bisa menggunakan bunganya dalam makanan yang dipanggang.
Daun lavender dapat digunakan dengan cara yang sama seperti Anda menggunakan rosemary.
Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Batuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.