KOMPAS.com - Panu atau tinea versicolor infeksi jamur yang umum pada kulit.
Jenis infeksi jamur ini mengganggu pigmentasi normal kulit karena menghasilkan bercak kecil yang menyebabka perubahan warna.
Meski tidak menyebabkan masalah serius pada kesehatan, panu bisa menyebabkan tekanan psikologis yang mempengaruhi rasa percaya diri penderitanya.
Baca juga: Infeksi Kulit: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Penyebab infeksi ini adalah jenis jamur malassezia yang tumbuh di permukaan kulit.
Pada dasarnya, jenis jamur ini hidup berdampingan dengan sel tubuh yang saling mendukung dan menguntungkan.
Sayangnya, jamur ini bisa tumbuh di luar kendali dan mempengaruhi warna alami atau pigmentasi kulit kita.
Jamur penyebab panu ini bsia tumbuh di luar kendali karena keringat berlebih, cuaca panas dan lembab, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau perubahan hormonal.
Selain munculnya bercak putih pada kulit, gejala yang ditimbulkan akibat panu antara lain kulit menjadi kering, gatal dan bersisik.
Pada orang yang berkulit gelap, munculnya panu bisa menyebabkan hipopigmentasi atau hilangnya warna kulit.
Panu juga bisa memicu hiperpigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi semakin gelap.
Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Kuku Rapuh dan Mudah Patah
Krim atau obat antijamur yang dijual bebas di toko biasanya bisa mengatasi panu.
Beberapa jenis obat lain yang biasa digunakan untuk mengatasi panu antara lain:
Krim topikal yang biasa digunaan untuk mengatasi panu bisa berupa ciclopirox dan ketokonazol.
Baca juga: Minum Madu untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?
Untuk mencegah terjadinya panu, kita bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
Kita juga bisa menghindari panu dengan menjaga kebersihan kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.