KOMPAS.com - Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii.
Parasit ini jamak ditemukan dalam kucing. Kucing yang terinfeksi toksoplasma dapat menularkan parasit ini lewat kotorannya.
Pada manusia, parasit toksoplasma bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Baca juga: Mengenal Vaksinasi untuk Cegah Meningitis
Terutama setelah seseorang menyentuh mulutnya dengan tangan yang baru menyentuh kotoran kucing yang mengandung parasit toksoplasma.
Atau, bisa juga dengan memakan daging mengandung parasit toksoplasma yang tidak dimasak sampai matang sempurna.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, infeksi toksoplasma jarang menyebabkan penyakit parah bagi kebanyakan orang.
Tapi, pemilik imun lemah, penderita penyakit kronis, bayi yang baru lahir, dan orang yang menjalani transplantasi organ berisiko tinggi saat terjangkit infeksi toksoplasma.
Kelompok rentan ini bisa mengalami penyakit radang otak sampai mengancam jiwa saat terinfeksi toksoplasma.
Baca juga: Infeksi Toksoplasma: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah
Pada orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah, toksoplasmosis bisa menyebar ke seluruh tubuh sampai merenggut nyawa.
Parasit toksoplasma juga bisa diam-diam hidup di dalam tubuh penderitanya, lalu suatu ketika aktif dan menyerang tubuh sampai menimbulkan penyakit parah.
Situasi ini bisa berbahaya bagi pemilik daya tahan tubuh lemah. Pasalnya, salah satu komplikasinya menyebabkan radang otak atau ensefalitis.
Melansir Mayo Clinic, ensefalitis atau radang otak adalah penyakit yang menimbulkan peradangan di otak.
Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kejang dan gangguan saraf lainnya.
Jika tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, radang otak dapat menimbulkan kematian.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Toksoplasma pada Ibu Hamil
Menurut studi, sebanyak 90 persen atau kebanyakan kasus toksoplasmosis tidak bergejala, sehingga kerap diabaikan.
Namun, beberapa penderita merasakan gejala infeksi toksoplasma seperti:
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, terkadang penderita juga mengalami nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit perut, ruam, dan gejala gangguan saraf.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak
Pada orang dengan daya tahan tubuh lemah seperti penderita AIDS, pasien kanker, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ, gejala infeksi toksoplasma bisa lebih parah, di antaranya:
Jika toksoplasma komplikasinya menjangkau paru-paru, penderita bisa merasakan sesak napas, demam, batuk kering, sampai gagal napas.
Baca juga: Ini Fakta di Balik Anggapan Otak Tak Bisa Berpikir Jika Belum Minum Kopi
Ibu hamil yang mengalami toksoplasmosis saat hamil atau enam minggu sebelum hamil, anaknya bisa mengalami toksoplasmosis bawaan.
Anak tersebut bisa tidak menunjukkan gejala apapun saat lahir. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada bayi, gejala yang muncul biasanya:
Infeksi toksoplasma yang dialami ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko kematian janin atau bayi lahir prematur.
Jika Anda memiliki masalah daya tahan tubuh lemah, sedang hamil, atau program hamil, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani tes saat merasa terkena infeksi toksoplasma.
Salah satu pencegahan komplikasi infeksi toksoplasma berujung radang otak yang terbaik adalah dengan melakukan deteksi dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.