Dokter perlu memberikan perawatan khusus pada ibu hamil dengan gangguan tiroid.
Jika tidak dikontrol dengan baik, gangguan tiroid saat hamil dapat menyebabkan:
Baca juga: Bagaimana Gangguan Tiroid bisa Memengaruhi Penyakit Jantung?
Peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) jamak dialami wanita yang baru melahirkan.
Wanita dengan penyakit autoimun tiroid lebih rentan mengalami komplikasi ini.
Risiko tiroiditis setelah melahirkan juga meningkat pada wanita dengan antibodi thyroid peroxidase (TPO) tinggi di awal kehamilan. Hal itu dipengaruhi sistem imun yang lemah.
Sementara itu, gejala peradangan kelenjar tiroid setelah melahirkan bisa muncul dalam dua tahap.
Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher
Pada tahap pertama, gejala yang muncul seperti hipertiroid di antaranya sering gugup, jantung berdebar, berat badan turun, sering kegerahan, kelelahan, dan susah tidur.
Pada tahap kedua, gejala yang muncul seperti hipotiroid yakni tidak bertenaga, sering kedinginan, sembelit, kulit kering, sakit dan nyeri, serta gangguan konsentrasi.
Tiroiditis pascamelahirkan bisa muncul selang tiga sampai enam bulan pertama setelah melahirkan.
Gangguan tiroid tersebut bisa berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Baca juga: Jenis Penyakit yang Menyerang Kelenjar Tiroid
Cara terbaik untuk menjaga kesuburan dan mengurangi risiko komplikasi karena gangguan tiroid adalah mengontrol kondisi tiroid agar tetap sehat.
Setelah gangguan tiroid baik hipotiroid maupun hipertiroid diatasi, wanita dengan gangguan tiroid umumnya tidak lagi punya masalah kesuburan dan kehamilan.
Penyebab susah hamil bisa dipengaruhi banyak faktor. Jika masalah Anda terkait tiroid, segera konsultasikan ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.