3. Dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
Baca juga: 5 Alasan Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Belum Boleh Diberi MPASI
WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan.
Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.
Akan lebih baik jika orangtua berkonsultasi dulu dengan dokter untuk menentukan penambah nutrisi yang akan diberikan kepada anak.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
Bawa si kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.
Dengan begitu, akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengetahui gejala awal, gangguan, maupun penanganan stunting jika terjadi.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.
Faktor ini pula yang secara tak langsung dapat meningkatkan peluang stunting pada anak.
Diare dilaporkan menjadi faktor ketiga yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.
Sementara itu, salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.