KOMPAS.com - Banyak orang percaya demam adalah salah satu dari reaksi alergi.
Umumnya, reaksi alergi yang dialami setiap orang berbeda-beda, ada yang berupa bersin, mata berarir, pilek, atau ruam di kulit.
Bahkan, beberapa orang bisa mengalami anafilaksis atau reaksi alergi parah yang memicu kondisi darurat medis.
Melansir data Healthline, demam bukanlah reaksi umum alergi. Namun, terkadang gejala alergi bisa membuat seseorang rentan terhadap infeksi bakteri atau virus yang bisa memicu demam.
Baca juga: Kenali Gejala Alergi Madu dan Cara Mengatasinya
Jadi, demam bukanlah reaksi langsung dari alergi.
Gejala alergiyang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Namun, gejala yang umum dialami penderita alergi bisa berupa:
Alergi juga bisa memicu reaksi anafilaksis, yakni kondisi di mana ketika reaksi alergi terjadi sangat parah hingga menyebabkan penderitanya susah bernapas atau kehilangan kesadaran.
Kondisi ini juga memerlukan pertolongan medis secepat mungkin.
Melansir data Medical News, demam biasa dan alergi memiliki beberapa pebedaan seperti berikut:
Baca juga: 3 Manfaat Kesehatan Konsumsi Daging Sapi
Mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan demam bisa dilakukan dnegan mengonsumsi antibiotik.
Jika demam terjadi karena infeksi virus, biasanya hanya perlu waktu untuk tubuh menyembuhkan dirinya sendiri.
Sedangkan untuk mengobati alergi kita bisa menggunakan obat antihistamin. Obat-obatan ini dijual bebas. Cara kerja antihistamin adalah dengan memblokir produksi histamin.
Histamin adalah zat yang diproduksi tubuh sebagai reaksi alergi. Selain itu, mengobati alergi juga bisa dilakukan dengan suntukan khusus atau steroid untuk mengurangi gejala alergi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.