Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Melewatkan Sarapan Buruk bagi Kesehatan?

Kompas.com - 18/09/2020, 07:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sarapan sering dianggap sebagai waktu makan paling penting. Anggapan ini terus dilestarikan dari generasi ke generasi oleh semua kalangan, mulai dari ibu hingga para guru.

Namun, tidak banyak orang punya kesempatan untuk melakukan sarapan setiap pagi. Tak jarang, orang tidak punya waktu untuk makan pagi karena harus segera menyelesaikan pekerjaan atau tugas sekolah.

Baca juga: Aturan Sarapan Sehat di Pagi Hari yang Perlu Dicermati

Kebiasaan melewatkan sarapan ini dianggap buruk dan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Benarkah demikian?

Para ahli tidak memungkiri bahwa sarapan penting bagi kesehatan, meski tidak lebih penting dibanding waktu makan lainnya.

Tidak meningkatkan metabolisme

Selain itu, pendapat bahwa sarapan dapat meningkatkan metabolisme Anda adalah mitos belaka.

Melansir dari Healthline, orang-orang ini merujuk pada efek termis makanan, yaitu peningkatan kalori yang terbakar yang terjadi setelah makan.

Namun, yang penting untuk metabolisme adalah jumlah total makanan yang dikonsumsi sepanjang hari. Tidak ada bedanya kapan atau seberapa sering Anda makan.

Studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kalori yang terbakar selama 24 jam antara orang yang makan atau melewatkan sarapan

Tidak menyebabkan kenaikan berat badan

Berhubungan dengan alasan metabolisme, tidak sarapan kerap dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Pendapat ini berhubungan dengan fakta bahwa ketika orang melewatkan sarapan maka ia akan lebih lapar dan makan lebih banyak saat makan siang.

Baca juga: Tips Sarapan Sehat untuk Menurunkan Berat Badan

Faktanya, penelitan menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat mengurangi asupan kalori keseluruhan hingga 400 kalori per hari.

Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014 menemukan bahwa tidak ada perbedaan kenaikan berat badan antara orang yang melewatkan sarapan maupun tidak.

Orang yang terbiasa sarapan punya kebiasaan lebih sehat

Banyak penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa sarapan cenderung lebih sehat. Meski begitu, studi-studi tersebut bersifat observasional, bukan sebab akibat.

Dengan kata lain, penelitian tidak membuktikan bahwa sarapan yang menyebabkan kebiasaan sehat tersebut.

Meski begitu, ketika melewatkan sarapan Anda mungkin merasa lebih rewel.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau