KOMPAS.com - Kolesterol kerap kali dicap sebagai zat jahat penyebab munculnya berbagai penyakit berbahaya.
Padahal tidak demikian jika kadar kolesterol di dalam tubuh dalam batas normal.
Melansir Health Line, kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan beragam fungsi, seperti:
Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya
Tapi, jika kadarnya terlalu tinggi, kolesterol dalam aliran darah bisa sangat berbahaya bagi tubuh.
Kelebihan kolesterol bisa menyebabkan zat ini bereaksi dengan zat-zat lain dalam tubuh dan mungkin akan mengendap dalam pembuluh darah arteri.
Pada gilirannya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung maupun serangan jantung.
Selain penyakit jantung koroner, tingkat kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan buruknya sirkulasi darah.
Melansir laman resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, kadar kolesterol normal yang baik adalah <200 mg/dL untuk orang dewasa.
Sementara, kadar kolesterol total (gabungan dari jumlah kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida) yang mencapai angka 200-239 mg/dL masuk kategori agak tinggi.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?
Sedangkan, kadar kolesterol yang mencapai angka >249 mg/dL dapat dikatakan kolesterol tinggi.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika dalam dalam tes ternyata diketahui kadar kolesterol sudah tinggi?
Melansir Mayo Clinic, pengobatan medis dapat ditempuh untuk membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.
Tetapi, jika Anda lebih suka melakukan perubahan gaya hidup terlebih dahulu untuk menekan kadar kolesterol, Anda punya pilihan.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
Sementara, jika Anda sudah minum obat kolesterol, beberapa perubahan gaya hidup berikut bisa meningkatkan efek penurun kolesterol:
1. Makan makanan yang menyehatkan jantung