KOMPAS.com - Gula memang kerap ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memperkaya citarasa.
Namun, gula yang sering kita konsumsi bisa menimbulkan berbagai efek samping seperti kenaikan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon, dan banyak hal.
Sayangnya, kita sulit melepaskan diri dari jeratan konsumsi gula ini.
Selain rasanya yang nikmat, gula juga bisa menimbulkan efek kecanduan.
Sebagai alternatif, kita bisa mengganti kebiasaan konsumsi makanan atau minuman manis ini dengan menggunakan gula stevia.
Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya
Stevia adalah alternatif gula yang diekstrak daridauntanaman Stevia rebaudiana.
Daun stevia memiliki rasa yang manis dan telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati diabetes.
Menurut laporan healthline, rasa manis pada gula stevia 250 hingga 300 kali lebih manis dari gula biasa.
Gula ini biasanya dijual dalam bentuk cairan atau dalam kemasan sekali saji.
Gula stevia umumnya tidak mengandung kalori dan karbohidrat. Itu sebabnya, jenis gula ini lebih manis daripada gula biasa.
Daun stevia memang mengandung berbagai vitamin dan mineral. Namun, sebagian vitamin dan mineral tersebut hilang saat diolah menjadi pemanis.
Beberapa produk stevia juga mengandung bahan tambahan sehingga kandungan nutrisinya bisa bervariasi.
Karena tidak mengandung kalori, gula ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Gula stevia juga sering dipakai untuk mengatasi diabetes agar gula darah tetap terkendali.
Riset 2010 juga membuktikan, konsumsi gula stevia membantu menurunkan kadar insulin dan glukosa.
Pasalnya, konsumsi gula stevia bisa membuat kita kenyang lebih lama meski asupan kalorinya rendah.
Riset 2009 juga membuktikan, gula stevia juga membantu mengurangi kadar kolesterol tanpa memicu efek samping negatif.
Namun, manfaat tersebut bisa kita dapatkan apabila rutin mengonsumsinya dalam satu bulan.
Baca juga: Konsumsi Gula Berlebihan Picu Berbagai Penyakit, Begini Baiknya
Sayangnya, gula stevia seringkali dipasarkan dengan bahan tambahan seperti maltodekstrin.
Maltodekstrin bisa menghambat jumlah bakteri baik dalam pencernaan hingga 83 persen.
Konsumsi stevia berlebihan juga bisa memicu berbagai masalah pencernan seperti kembung dan diare.
Laporan dari Livescience juga menyebut gula stevia bisa bereaksi dengan beberapa jenis obat-obatan, sepertiantijamur, antijerawat, obat antikanker, antimikroba, dan sejenisnya.
Itu sebabnya, sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi gula ini kita harus berkonsultasi dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.