KOMPAS.com - Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tak sehat.
Dilansir dari Heart.org, tubuh manusia secara alami menghasilkan kolesterol untuk meregenerasi sel, melindungi saraf, sampai memproduksi hormon.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami
Sayangnya, perilaku tak sehat seperti pola makan tidak seimbang, kurang gerak, merokok atau terpapar asap rokok, dan kelebihan berat badan membuat produksi kolesterol naik melebihi kebutuhan tubuh.
Selain itu, kadar kolesterol juga bisa meningkat karena asupan makanan seperti gorengan, susu, keju, sampai daging.
Dengan melimpahnya kadar kolesterol dalam darah, terutama jenis LDL (kolesterol jahat), kesehatan tubuh bisa terganggu. Salah satunya, menyebabkan penyakit jantung.
Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi
Melansir WebMD, tingginya kolesterol dalam darah dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di dinding pembuluh darah arteri. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Saat arteri menyempit, aliran darah ke otot jantung jadi menyempit atau terhambat.
Hal ini bisa berdampak fatal. Pasalnya, darah membawa oksigen ke jantung.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Apabila pasokan darah dan oksigen ke jantung minim, seseorang bisa mengalami nyeri dada.
Saat suplai atau pasokan darah ke sebagian jantung terputus karena penyumbatan, seseorang bisa mengalami serangan jantung.
Ada dua jenis kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL atau dikenal sebagai kolesterol jahat) dan high-density lipoprotein (HDL atau kolesterol baik).
LDL adalah biang utama plak penyumbat arteri. Sedangkan HDL bisa membantu membersihkan kolesterol dari darah.
Sementara itu, ada juga trigliserida atau lemak dalam aliran darah. Penelitian termutakhir menunjukkan, tingginya kadar trigliserida juga terkait dengan penyakit jantung.