Hasil Pap smear dapat mendeteksi adanya infeksi HPV dan lesi pra-kanker serviks dengan melihat perubahan sel-sel yang terjadi di permukaan sel mulut rahim.
Guna meningkatkan akurasi hasil skrining kanker serviks, teknik ini sudah dikembangkan dengan metode sitologi berbasis cairan (Thin prep pap test).
Baca juga: 5 Gejala Awal Kanker Serviks Stadium Lanjut
The Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) merekomendasi pemeriksaan tes pap cara baru ini untuk mengatasi masalah negatif palsu yang sering terjadi pada pemeriksaan Pap smear konvensional.
Di Eropa, kebanyakan pemeriksaan Pap smear sudah dilakukan dengan metode Thin prep.
Angka sensitivitas pemeriksaan dengan metode Thin prep adalah 60-80 persen.
2. Pemeriksaan IVA
Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) juga dapat menjadi cara deteksi dini kanker serviks yang bisa ditempuh.
Pemeriksaan IVA secara klinik merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan mengamati mulut rahim dengan terlebih dahulu memberikan pulasan asam asetat (asam cuka) 3—5 persen, sehingga hasilnya dapat langsung dilihat dengan mata telanjang.
Dugaan adanya kanker serviks bila di permukaan serviks ditemukan adanya epitel atau permukaan sel berwarna putih.
Untuk diketahui, angka sensitivitas tes IVA hampir sama dengan Pap smear, yaitu mencapai 70 persen.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria
3. Tes DNA HPV
Ada pula pemeriksaan yang bisa dilakukan sebagai cara deteksi dini kanker serviks, yakni dengan tes DNA HPV.
Tes DNA HPV bisa dilakukan bersamaan dengan Pap smear.
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi HPV dengan cara melakukan usapan pada lendir mulut rahim.
Kemudian, sampel lendir yang telah diambil, diproses di laboratorium.