Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriptorkismus (Kelainan Testis): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 30/09/2020, 19:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Para ilmuwan berpendapat bahwa testis mungkin mulai berkembang secara tidak benar.

Perkembangan alat kelamin yang tidak normal juga dapat berasal dari androgen insensitivity syndrome (AIS), kelainan genetik di mana janin XY tidak merespons hormon pria, seperti testosteron.

Bayi baru lahir dengan AIS mungkin memiliki atribut wanita, seperti vagina pendek berkantung, tetapi tidak memiliki rahim, ovarium, atau saluran tuba.

Testis mungkin ada di perut atau saluran inguinalis.

Para ahli percaya bahwa sebagian besar kasus testis yang tidak turun terjadi ketika kombinasi genetika, kesehatan ibu, dan beberapa faktor lingkungan mengganggu hormon, menyebabkan perubahan fisik, hingga mengganggu aktivitas saraf yang terlibat dalam perkembangan testis.

Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari

Namun, penyebab pasti kriptorkismus masih belum jelas.

Meski demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat menyebabkan kelainan testis tersebut, seperti:

  • Kelahiran prematur dengan kelahiran lebih awal membawa risiko lebih besar
  • Berat badan lahir rendah yang dapat melipatgandakan atau melipatgandakan risiko
  • Down syndrome dan kondisi lain yang memperlambat pertumbuhan janin
  • Riwayat keluarga masalah dengan perkembangan genital
  • Konsumsi tembakau oleh seorang ibu selama kehamilan

Diagnosis kriptorkismus

Untuk mendiagnosis testis yang tidak turun, dokter biasanya akan menempatkan bayi di tempat yang hangat untuk membantunya rileks.

Memperluas kulit di sekitar skrotum juga memudahkan untuk melakukan pemeriksaan.

Sekitar 20 persen dari kasus kriptorkismus, dokter tidak dapat menemukan testis yang tidak turun sampai anak tersebut bukan lagi bayi.

Jika testis tidak dapat diraba, pemindaian ultrasound sering kali dapat menunjukkan lokasinya.

Namun, dokter biasanya menganggap langkah ini tidak perlu.

Baca juga: 12 Penyebab Penis Sakit dan Cara Mengobatinya

Dalam beberapa kasus, dokter spesialis urologi anak meminta pengujian lebih lanjut.

Tes tersebut mungkin, termasuk:

  • Pemindaian MRI
  • Laparoskopi
  • Operasi terbuka

Jika kedua testis tidak turun, dokter mungkin merekomendasikan tes genetik untuk menentukan kromosom seks.

Komplikasi kriptorkismus

Merangkum Mayo Clinic, agar testis berkembang dan berfungsi normal, suhu harus sedikit lebih dingin dari suhu tubuh normal.

Skrotum menyediakan lingkungan yang lebih dingin ini.

Oleh sebab itu, komplikasi testis tidak ditemukan di skrotum dapat berupa:

1. Kanker testis

Kanker testis biasanya dimulai di sel-sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang.

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat dan Gejalanya

Apa yang menyebabkan sel-sel ini berkembang menjadi kanker tidak diketahui secara pasti.

Pria yang memiliki testis tidak turun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker testis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau