Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

Kompas.com - Diperbarui 28/01/2022, 09:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ketika mendadak mendapatkan rasa panas di dada atau tepatnya nyeri ulu hati, tentu adalah pengalaman yang tidak menyenangkan.

Salah satu penyebab dari rasa panas di dada atau heartburn tersebut adalah asam lambung yang naik.

Penyakit asam lambung naik adalah penyebab gangguan sistem pencernaan yang cukup umum.

Kondisi ini dapat membuat asam lambung yang sudah berada di perut kembali naik ke kerongkongan dan menimbulkan beragam gejala penyakit.

Melansir Medical News Today, gejala asam lambung naik yang cukup umum adalah munculnya rasa tidak nyaman sampai terasa panas di dada (heartburn).

Menurut American College of Gastroenterology, rasa tidak nyaman tersebut bisa menjalar di dada atau di belakang tulang dada.

Baca juga: Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut

Gejala asam lambung naik juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

Beberapa penderita gangguan asam lambung merasakan mulutnya terasa pahit dan asam saat penyakitnya kambuh.

Gejala asam lambung naik bisa berlangsung selama beberapa jam. Rasa tidak nyaman ini acap kali memburuk setelah makan atau dalam kondisi perut kosong.

Penyakit asam lambung naik yang hanya kumat sesekali umumnya tidak perlu dikhawatirkan.

Apabila asam lambung naik kambuh lebih dari dua kali seminggu, pemicunya bisa karena gastroesofageal reflux disease (GERD).

Apa pun penyebabnya, penyakit asam lambung naik bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.

Baca juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Naik

Berikut beberapa pertolongan pertama saat asam lambung naik untuk membantu meredakan penyakit:

1. Longgarkan pakaian

Melansir Healthline, tekanan pada perut dapat memicu naiknya asam lambung.

Untuk itu, pertolongan pertama saat asam lambung naik perlu menghilangkan segala tekanan pada perut.

Saat penyakit kumat, segera longgarkan ikat pinggang, kait celana, baju, atau apa pun yang membuat penderita makin merasa sesak.

Baca juga: Apa Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh?

2. Berdiri tegak

Ilustrasi asam lambungEmily Frost Ilustrasi asam lambung
Posisi tubuh tertentu terkadang bisa memicu asam lambung naik. Posisi yang tidak pas atau kurang nyaman dapat memberikan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah.

Bagian tubuh ini berupa otot berbentuk cincin yang mengontrol asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.

Pertolongan pertama saat asam lambung naik juga perlu melibatkan perubahan posisi tubuh yang lebih tegak untuk mengurangi tekanan pada sfingter esofagus.

Jika saat asam lambung kambuh penderita sedang berbaring, coba posisi duduk atau berdiri.

Apabila posisi penderita saat asam lambung kumat sudah berdiri, coba tegakkan postur tubuh untuk berdiri lebih tegak.

Baca juga: Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung

3. Mengunyah permen karet

Penelitian pada 2014 membuktikan, mengunyah permen karet dapat membantu mengatasi asam lambung naik.

Mengunyah permen karet dapat merangsang produksi air liur dan menelan.

Cara alami ini dapat meredakan gejala asam lambung naik dengan jalan mengencerkan dan membersihkan asam lambung dari kerongkongan.

4. Minum obat asam lambung

Ilustrasi harga obatShutterstock Ilustrasi harga obat
Pertolongan pertama saat asam lambung naik juga perlu memberikan obat yang tepat bagi penderita.

Terdapat beberapa jenis obat asam lambung yang tersedia di pasangan, yakni:

  1. Antasida
  2. H2 blocker
  3. Penghambat pompa proton (PPI).

Obat jenis PPI dan H2 blocker dapat mengurangi produksi asam yang dikeluarkan lambung, sehingga membantu mengatasi asam lambung naik.

Sedangkan obat jenis antasida berfungsi untuk menetralkan asam lambung.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Asam Lambung

Sebelum minum obat asam lambung, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan obat lainnya.

Penyakit asam lambung naik umumnya bisa sembuh selang beberapa jam setelah penderita diberi beberapa pertolongan pertama di atas.

Anda perlu waspada apabila gejala rasa tidak nyaman di dada disertai keluarnya keringat dingin dan sesak napas. Kondisi tersebut bisa jadi tanda penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau