KOMPAS.com – Kondisi speech delay atau terlambat bicara pada anak kerap dikhawatirkan oleh para orangtua.
Hal itu memang lumrah karena terlambat bicara bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada anak.
Namun, keburu panik tidak dianjurkan untuk para orangtua ketika mencurigai sang buah hati mengalami speech delay.
Baca juga: Untuk Ibu Hamil, Waspadai Penyakit Hirschsprung pada Bayi Baru Lahir
Pasalnya, perkembangan bicara tiap anak dapat berbeda-beda.
Melansir WebMD, anak-anak setidaknya dapat diberi label mengalami speech delay jika mereka berbicara kurang dari 10 kata pada usia 18 sampai 20 bulan, atau kurang dari 50 kata pada usia 21 sampai Usia 30 bulan.
Kebanyakan ahli mengatakan bahwa pada usia 12 bulan, anak-anak harus mengucapkan kata-kata tunggal, seperti “ibu” atau “ayah”.
Mereka juga harus bisa memahami dan memenuhi permintaan sederhana, misalnya ketika dicoba untuk memberikan mainan yang dipegang.
American Academy of Pediatrics sendiri membuat patokan dasar yang bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bicara anak sesuai usianya (5 tahun pertama).
Daftar ini bisa diterapkan untuk mendeteksi apakah anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak.
Berikut patokan kemampuan berbicara anak sesuai usianya:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.