KOMPAS.com - Kadar gula darah tinggi dapat menganggu kesehatan mata para penderita diabetes.
Efek gangguan mata tersebut umumnya dirasakan penderita diabetes setelah mengidap gula darah tinggi dalam waktu yang lama.
Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases Health Information Center, kadar gula darah tinggi yang tidak dikendalikan lambat laun bisa merusak saraf dan pembuluh darah mata.
Kerusakan saraf dan pembuluh darah tersebut dapat membuat indra penglihatan penderita diabetes terganggu.
Baca juga: Hati-hati, Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Utama Sakit Ginjal
Selain itu, risiko mengalami gangguan mata pada penderita diabetes juga semakin tinggi apabila kadar tekanan darah dan kolesterol tidak terkontrol.
Berikut beberapa gangguan mata yang rentan menyerang para penderita diabetes:
Gangguan mata yang jamak dialami penderita diabetes adalah pandangan kabur atau penglihatan tidak jelas.
Melansir WebMD, kadar gula darah tinggi dapat membuat lensa mata membengkak dan menurunkan kemampuan mata untuk melihat dengan jelas.
Kondisi ini bisa muncul saat kadar gula darah setelah makan berada di atas 180 mg/dL, atau kadar gula darah puasa di atas 130 mg/dL.
Saat pandangan kabur, penderita diabetes ada baiknya tidak buru-buru membeli kacamata baru untuk bisa melihat dengan jelas.
Kontrol gula darah agar kadarnya normal. Setelah tiga bulan kadar gula darah normal, umumnya penderita diabetes sudah bisa melihat kembali dengan jelas.
Baca juga: Minum Madu untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?
Katarak adalah pengaburan lensa dan membran di sekitar mata. Kondisi ini menghalangi cahaya masuk leluasa ke mata.
Seperti lensa pada kamera, lensa mata yang normal memungkinkan indra penglihatan bisa melihat dengan jelas.
Namun, katarak membuat lensa mata keruh seperti jendela kotor yang tidak pernah dibersihkan.
Setiap orang bisa terkena katarak. Namun, penderita diabetes cenderung mengalami gangguan mata katarak lebih awal. Jika terkena katarak, kondisinya juga rentan parah.
Gejala katarak yang umum adalah pandangan jadi kabur. Selain itu, mata juga gampang silau.
Katarak bisa disembuhkan dengan operasi. Dokter akan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa mata buatan.
Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit
Glaukoma adalah penyakit mata yang merusak saraf penghubung mata ke otak.
Gangguan mata ini dapat menyebabkan kebutaan apabila penyakit tidak segera ditangani dengan tepat. Sebelum terlambat, kenali gejala glaukoma sebagai berikut:
Pengobatan glaukoma disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Dokter umumnya merekomendasikan obat-obatan, terapi laser, sampai operasi.
Baca juga: Konsumsi Jus Pare untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?
Penderita diabetes juga rentan mengalami gangguan mata retinopati diabetik.
Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah kecil di retina mata.
Kondisi ini bisa memengaruhi pembuluh mata bagian belakang mata, makula, membuat sel di bagian belakang mata rapuh, sampai memicu penggumpalan darah.
Apabila tidak segera ditangani, retinopati diabetik bisa merusak mata dan membuat penderitanya buta atau kehilangan penglihatan permanen.
Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah. Caranya dengan mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol darah, serta setop merokok.
Penderita diabetes perlu melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk melihat tanda gangguan mata sejak dini.
Dengan begitu, masalah kesehatan mata ini bisa cepat ditangani, dan mencegah kebutaan sebagai komplikasi diabetes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.