KOMPAS.com - Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati menyehatkan.
Kedelai bisa membantu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, dan menurunkan gejala menopause.
Namun, banyak orang percaya sumber makanan nabati ini juga bisa memicu kanker payudara.
Baca juga: Fakta Nutrisi Jagung
Efek kedelai terhadap risiko kanker payudara telah diteliti sejak 25 tahun lalu.
Kedelai menandung isoflavon alias molekul yang mirip dengan hormon estrogen.
Hormon estrogen memang bisa memicu pertumbuhan sel kanker di payudara.
Itu sebabnya, banyak orang percaya konsumsi kedelai juga bisa memicu risiko kanker payudara.
Padahal, estrogen dan isoflavon memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Ahli kanker dari Cleveland Clinic, Erin Roesch, mengatakan kedelai bukanlah penyebab utama kanker payudara.
"Uji klinis secara konsisten menunjukkan supan isoflavon tidak berdampak buruk pada risiko kanker payudara," tambahnya.
Laporan dari American Cancer Society juga menunjukan hal serupa.
Dalam laporan tersebut, direktur strategis epidemiologi nutrisi untuk American Cancer Society, Marji McCullough, mengatakan riset yang membuktikan kedelai dpat meningkatkan risiko kanker belum memiliki data yang akurat.
Pasalnya, riset tersebut hanya didasarkan pada uji coba hewan pengerat. Padahal, hewan pengerat memproses kedelai secara berbeda dari manusia.
"Dalam penelitian manusia, efek estrogen kedelai tampaknya tidak berpengaruh sama sekali," ucap McCullough.
Di sisi lain, kedelai mengandung protein tinggi dan banyak nutrisi penting bagi tubuh.