KOMPAS.com – Kondisi keputihan yang terjadi dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar, berbau sangat menyengat, serta kadang berwarna putih kekuningan tak boleh disepelekan begitu saja.
Keputihan ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit.
Melansir Buku Menjalani Kehamilan & Persalinan yang Sehat (2019) oleh dr. Irfan Rahmatullah, Sp.OG dan dr. Nucholid Umam Kurniawan, M.Sc., Sp.A, infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit yang menyebabkan keputihan dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat buang air kecil.
Baca juga: Cara Merapatkan Vagina Setelah Melahirkan Secara Normal
Keluhan ini termasuk dalam infeksi saluran kencing (ISK).
Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke atas dan menginfeksi organ kelamin wanita dalam, seperti saluran indung telur.
Apabila hal itu sampai terjadi, wanita bukan tidak mungkin bisa mengalami penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID).
Sementara, PDI adalah salah satu penyakit yang dapat menjadi penyebab infertilitas (kemandulan) wanita.
Pada keadaan ini, saluran tuba menjadi buntu (blockage) akibat infeksi dan peradangan.
PID tercatat merupakan 10 persen penyebab buntunya saluran tuba.
Sayangnya, hampir 70 persen wanita tidak merasa jika terkena infeksi radang panggul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.