KOMPAS.com - Vasektomi adalah metode kontrasepsi dengan tujuan agar pria tidak memiliki sperma saat ejakulasi, sehingga ejakulasinya tidak dapat menyebabkan kehamilan.
Merangkum Health Line, dalam pelaksanaan prosedur vasektomi, vas deferens akan dipotong atau disumbat.
Vas deferens adalah saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra.
Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Seperti diketahui, sperma harus berjalan dari testis ke uretra pria agar kehamilan akhirnya terjadi.
Menutup atau memotong vas deferens mencegah sperma mencapai uretra.
Anda harus mempertimbangkan vasektomi hanya jika Anda yakin tidak ingin memiliki anak lagi.
Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif.
Menurut American Urological Association, kehamilan akan terjadi pada kurang dari 2 dari setiap 1.000 pasangan di mana pria tersebut telah menjalani vasektomi.
Namun, perlu diingat, vasektomi tidak langsung menghasilkan kondisi steril.
Setelah menjalani prosedur vasektomi, perlu digunakan metode kontrasepsi lain hingga dilakukan pemeriksaan semen pascavasektomi yang menunjukkan telah terjadinya oklusi vas deferens.
Pemeriksaan semen pascavasektomi, biasanya bisa dilakukan 8–16 minggu atau sekitar 20 kali ejakulasi setelah prosedur, namun pemilihan waktu ini sangat tergantung pada pertimbangan dokter yang melakukan prosedur ini.
Vasektomi dinyatakan gagal jika enam bulan pascatindakan ditemukan sperma motil.
Baca juga: 12 Penyebab Penis Sakit dan Cara Mengobatinya
Vasektomi harus dilakukan di fasilitas kesehatan.
Buatlah janji dengan dokter untuk mendiskusikan apakah vasektomi adalah metode kontrasepsi yang tepat untuk Anda.
Dalam satu metode, dokter membuat dua sayatan untuk mengakses vas deferens di kedua sisi skrotum.
Dengan cara lain, dokter membuat lubang kecil untuk mengakses kedua tabung skrotum.
Dokter kemudian memotong dan menutup tabung.
Kemudian, dokter akan menjahit jika Anda membutuhkannya.
Dokter biasanya melakukan vasektomi dengan anestesi lokal.
Setelah prosedur, Anda harus menghindari seks dan aktivitas berat apa pun selama sekitar satu minggu.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
Merangkum NHS, metode kontrasepsi vaksektomi memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri yang bisa menjadi pertimbangan bagi pasangan atau pria sebelum melakukannya.
Berikut ini secara garis besar keuntungan dan kerugian melakukan vasektomi yang perlu diketahui:
Kekurangan vasektomi:
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Sebelum memutuskan untuk menyetujui proses vasektomi, dokter biasanya akan lebih dulu bertanya tentang keadaan Anda, memberikan informasi, dan mungkin merekomendasikan konseling.
Anda hanya boleh menjalani vasektomi jika yakin tidak menginginkan anak lagi atau tidak menginginkan anak sama sekali.
Jika Anda memiliki pasangan, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan mereka sebelum memutuskannya.
Selain itu, setelah Anda menjalani vasektomi, sangat sulit untuk membalikkan kondisinya, jadi pertimbangkan semua opsi dan gunakan metode kontrasepsi lain sampai Anda benar-benar yakin.
Baca juga: 7 Penyebab Keputihan pada Wanita yang Perlu Diketahui
Anda mungkin lebih mungkin diterima untuk vasektomi jika Anda berusia di atas 30 tahun dan sudah memiliki anak.
Dokter bisa saja menolak untuk melaksanakan prosedur vaksektomi jika mereka tidak yakini itu untuk kepentingan terbaik Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.