Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset

Kompas.com - 21/10/2020, 12:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Mendengarkan suara 90 dB selama tiga jam saja sudah dapat merusak organ pendengaran.

Hal ini seperti mendengar suara 155 dB (suara jet lepas landas) selama 30 detik.

Dengan demikian, mendengarkan musik atau suara dengan headset dengan volume maksimal disarankan hanya sekitar 5 menit sehari.

Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Kehilangan pendengaran akibat penggunaan headset biasanya terjadi secara bertahap dan kumulatif.

Untuk memastikan diagnosis kehilangan pendengaran ini, diperlukan langkah pemeriksaan medis.

Namun, ada beberapa tanda gangguan pendengaran akibat paparan suara intens yang bisa diwaspada.

Berikut ini beberapa gejala awal gangguan pendengaran yang bisa disebabkan oleh penggunaan headset kurang tepat:

  1. Suara berdenging (tinnitus)
  2. Suara berdering, menderu, mendesis, atau berdengung di telinga
  3. Kesulitan memahami percakapan di tempat-tempat ramai atau tempat dengan kondisi akustik yang buruk, seperti stasiun kereta api
  4. Mulai terbiasa mendengar televisi (TV) atau suara dari perangkat lain dengan volume lebih tinggi dibandingan sebelumnya

Jika mengalami gejala berdenging yang menetap pada pemakaian headset maupun berbagai gejala gangguan pendengaran lainnya di atas, sebaiknya siapa saja segera melakukan pemeriksaan pendengaran (audiometri) dan berkonsultasi dengan dokter terkait langkah penanganan terbaik.

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

Kenali prinsip 60/60

Para ahli mengatakan cara terbaik dan praktis untuk melindungi telinga adalah menerapkan prinsip “60/60”.

Artinya, siapa saja disarankan menjaga volume pada pemutar rekaman musik di bawah 60 persen (skala volume enam dari volume maksimum 10) dan lamanya mendengar headset atau earphone atau headphone maksimal 60 menit per hari.

Pada dasarnya, semakin keras intensitas suara (volume), kian singkat durasi waktu yang diperbolehkan.

Cara lain yang lebih praktis adalah bila pada saat memakai headset seseorang tidak dapat mendengar suara lain di lingkungan sekitar, berarti tingkat kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi.

Untuk melindungi anak-anak dan remaja terhadap kerusakan pendengaran, beberapa produk audio kiranya kini juga telah dilengkapi dengan fitur parental control setting yang akan mengunci volume pada tingkat yang aman untuk pendengaran dan hanya dapat dibuka dengan password.

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Pendengaran dan Cara Mengatasinya

Para orangtua bisa memanfaatkan fitur ini.

Saat ini juga telah tersedia earphone dengan tambahan fitur noise-cancelling yang cenderung aman bagi telinga karena dapat mengurangi atau menghilangkan kebisingan latar belakang.

Fitur ini dapat mengurangi volume sekitar 50 persen, tetapi pemakainya masih dapat mendengarkan musik dengan volume yang aman dalam waktu yang cukup lama dengan kualitas suara yang lebih lembut dan jernih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau