Sebagai contoh, seseorang memilih mendengarkan suara paling kencang di gawai yang intensitasnya bisa mencapai 120 desibel.
Intensitas itu setara dengan kebisingan saat mendengarkan konser musik rock.
Pada level tersebut, seseorang dapat kehilangan pendengaran dalam rentang waktu 15 menit sampai sejam jika terlalu lama mendengarkan suara dengan intensitas hingga 120 desibel.
Baca juga: Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Merangkum NIH, suara keras yang melebihi ambang dengar, berulang-ulang dan berlangsung lama, dapat menyebabkan kerusakan telinga dalam, terutama koklea (rumah siput), tepatnya pada sel-sel sensor bunyi (sel rambut luar).
Seseorang hanya diperkenankan berada pada lingkungan bising 100 dB (tanpa alat pelindung pendengaran) selama 15 menit.
Mendengarkan suara 90 dB selama tiga jam saja sudah dapat merusak organ pendengaran.
Penumpukan kotoran di telinga bisa menjadi awal terjadinya gangguan pendengaran. Bagaimana cara aman membersihkan telinga?
Hal ini seperti mendengar suara 155 dB (suara jet lepas landas) selama 30 detik.
Dengan demikian, mendengarkan musik atau suara dengan headset dengan volume maksimal disarankan hanya sekitar 5 menit sehari.
Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat
Kehilangan pendengaran akibat penggunaan headset biasanya terjadi secara bertahap dan kumulatif.
Untuk memastikan diagnosis kehilangan pendengaran ini, diperlukan langkah pemeriksaan medis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.