Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Serangan Jantung "Widowmaker" dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 21/10/2020, 16:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung seringkali menjadi penyebab kematian mendadak dan selalu terdengar menakutkan.

Namun, tahukah Anda ada salah satu jenis serangan jantung yang benar-benar berbahaya dan berpotensi tinggi memicu kematian?

Yah, salah satu jenis serangan jantung yang berpotensi tinggi memicu kematian adalah serangan jantung "widowmaker".

Terkadang, jenis serangan jantung ini disebut dengan Chronic Total Occlusion.

Penyakit ini bisa terjadi karena adanya penyumbatan total pada arteri left anterior descending (LAD).

Melansir Kementrian kesehatan Indonesia, kondisi tersebut akan menyulitkan para dokter dalam usaha untuk menembus dan melebarkan sumbatan yang ada.

Baca juga: Mungkinkah Stres Picu Serangan Jantung?

Berbagai jenis serangan jantung

Umumnya, ada tiga arteri utama di jantung, yakni satu di sisi kanan dan dua di sisi kiri. Serangan jantung terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di dinding arteri.

Gumpalan tersebut bisa terjadi di salah satu atau seluruh dinding arteri dan membuat aliran darah terhalangi. 

Jika tidak ada aliran darah ke jantung, otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi penting, dan memicu kerusakan otot jantung.

Kondisi inilah yang bisa menyebabkan terjadinya gejala serangan jantung, seperti sesak napas, keringat dingi, sesak napas, dan nyeri dada yang parah.

Sementara itu, serangan jantung "widowmaker" terjadi ketika terdapat penyumbatan pada arteri kiri anterior descending (LAD)

LAD merupakan dinding arteri yang memasok darah ke sebagian besar jantung.

Karena fungsinya yang vital, penyumbatan LAD bisa menyebabkan hal yang sangat berbahaya, seperto kerusakan otot jantung.

Gejala

Gejala serangan jantung widowmaker umumnya serupadengan serangan jantung biasa.

Gejala yang umum terjadi bisa berupa berikut:

  • merasakan nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • mengalami nyeri yang menjalar ke lengan, kaki, punggung, leher, atau rahang
  • mengalami nyeri di daerah perut yang terasa seperti mulas
  • mengalami nyeri otot di dada atau leher yang terasa seperti otot tertarik
  • mengalami kesulitan bernapas
  • merasa cemas atau panik tanpa alasan yang jelas
  • merasa pusing atau disorientasi
  • berkeringat tanpa penyebab jelas
  • muntah
  • merasa seperti jantung berdetak kencang.

Pada wanita, gejalanya bisa hadir tanpa mengalami nyeri dada.

Baca juga: Memahami Cara Kerja Antibiotik dalam Membasmi Infeksi Bakteri

Cara mencegah

Untuk mencegah hal ini terjadi, cara terbaik adalah dengan mengontrol faktor risikonya.

Kita bisa melakukannya dengan menghindari gaya hidup merokok, aktif berolahraga, dan menerapkan pola makan sehat.

Selain itu, jangan lupa untuk menerapkan kebiasaan tidur yang baik.

Kita juga harus lebih memperhatikan kondisi tubuh jika mengalamo kondisi seperti diabetes, hipertensi, atau kolestrol tinggi.

Saat mengalami nyeri di dada, segeralah berkonsultasi ke dokter. Nyeri di dada bisa menjadi tanda awal masalah jantung.

Oleh karena itu, kita harus segera mengetahui penyebabnya agar mendapatkan penanagan yang tepat.

Saat mengalami serangan jantung, kita harus segera mendapatkan pertolongan. Semakin cepat pertolongan yang didapat, semakin tinggi pula peluang untuk smebuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau