Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Cara Kerja dan Efek Samping Terapi Radiasi Pada Pasien Kanker

Kompas.com - 22/10/2020, 12:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Terapi radiasi merupakan salah satu metode pengobatan kanker dengan menggunakan gelombang energi kuat untuk membunuh sel kanker.

Gelombang energi yang digunakan bisa merusak DNA sel kanker sehingga mencegah dan memperlambat penyebaran penyakit.

Terkadang, dokter bisa mengombinasikan metode pengobatan ini dengan berbagai jenis perawatan lain, seperti kemoterapi atau pembedahan.

Baca juga: Mengenal Serangan Jantung Widowmaker dan Cara Mencegahnya

Efek samping

Terapi radiasi dapat memengaruhi juga dapat berpengaruh pada sel-sel sehat. Itu sebabnya, metode pengobatan ini juga tak luput dari efek samping.

Efek samping yang terjadi sangat spesifik tergantung pada faktor-faktor seperti:

  • area yang mendapatkan radiasi
  • kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan
  • jenis dan dosis radiasi.

Efek samping juga bisa bersifat jangka pendek atau panjang. Untuk jangka pendek, efek samping yang terjadi bisa berupa:

  • kelelahan
  • rambut rontok
  • diare
  • perubahan kulit
  • mual dan muntah.

Sedangkan untuk jangka panjang, efek samping yang ditimbulkan bisa berupa berikut:

  • gangguan jantung dan paru-paru
  • gangguan tiroid
  • lymphedema, yang melibatkan pembentukan cairan getah bening dan menyebabkan rasa sakit
  • perubahan hormonal, termasuk kemungkinan menopause dini, akibat radiasi di daerah panggul.

Selain itu, radiasi dosis tinggi juga bisa memicu kemungkinan munculkan jenis kankerlain.

Namun, tidak semua yang menjalani terapi radiasi mengalami efek jangka panjang.

Risikonya tergantung pada dosis, area yang mendapatkan perawatan, dan kondisi pribadi pasien.

Jenis-jenis terapi radiasi

Melansir data Medical News, ada dua jenis terapi radiasi yang biasa diberikan pada pasien kanker. Berikut jenis tersebut:

1. Terapi radiasi sinar eksternal

Jenis terapi ini adalah tipe yang paling umum dan melibatkan mesin eksternal yang memancarkan sinar radiasi dengan menargetkan area di mana sel kanker berada.

Jenis terapi ini bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.

Sinar radiasi yang digunakan dalam terapi radiasi eksternal berasal dari tiga jenis partikel, yakni foton, proton, dan elektron.

Baca juga: Penting untuk Perangi Penyakit Menular, Bagaimana Vaksin Dikembangkan?

2.Terapi radiasi internal

Radiasi internal juga disebut brachytherapy. Teknik ini dilakukan dengan memasukan implan radioaktif ke dalam tubuh, tepatnya di dalam atau di dekat tumor.

Bergantung pada jenis kanker dan rencana perawatan, implan yang digunakan bisa bersifat sementara atau permanen.

Radiasi internal juga bisadilakukan dengan melibatkan minum atau menerima suntikan cairan radioaktif.

Tujuannya adalah untuk membatasi sejauh mana jaringan sehat di sekitar kanker terpapar radiasi.

Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan ini untuk jenis kanker tertentu, seperti kanker prostat atau ovarium.

Perawatan usai terapi

Untuk membantu mengelola efek terapi, pasien harus istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan sehat.

Selain itu, hindari menghabiskan waktu di bawah sinar matahari karena risiko fotosensitifitas atau kondisi kulit yang lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari melebihi kondisi normal biasanya.

Pasien yang melakukan terapi radiasi juga harus mendapatkan perawatan khusus untuk memantau adanya efek samping lain yang mungkin terjadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau