KOMPAS.com – Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa.
Melansir Health Line, malaria biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Nyamuk yang terinfeksi membawa parasit Plasmodium.
Baca juga: Kapan Anak Harus Dibawa ke Rumah Sakit saat Terserang Demam Berdarah?
Saat nyamuk ini menggigit manusia, parasit tersebut dilepaskan ke aliran darah.
Begitu berada di dalam tubuh, parasit kemudian melakukan perjalanan ke hati, untuk berkembang menjadi dewasa.
Setelah beberapa hari, parasit dewasa memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah.
Dalam 48 hingga 72 jam, parasit di dalam sel darah merah berkembang biak, menyebabkan sel yang terinfeksi menjadi pecah.
Parasit terus menginfeksi sel darah merah, mengakibatkan gejala yang muncul dalam siklus yang berlangsung dua hingga tiga hari sekaligus.
Malaria biasanya ditemukan di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, di mana parasit dapat hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri pernah menyebutkan, pada tahun 2016 diperkirakan terdapat 216 juta kasus malaria di 91 negara.
Kebanyakan kasus malaria berkembang pada orang yang bepergian ke negara di mana malaria lebih sering terjadi.
Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)
Melansir NHS, gejala malaria dapat berkembang dalam waktu 7 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi parasit.
Biasanya, waktu antara terinfeksi dan ketika gejala mulai muncul (masa inkubasi) adalah 7 hingga 18 hari, tergantung pada jenis parasit yang menyerang.
Hanya pada beberapa kasus, perlu waktu hingga setahun untuk gejala berkembang.
Sedikitnya ada empat jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia, yakni Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum.