Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa.

Melansir Health Line, malaria biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

Nyamuk yang terinfeksi membawa parasit Plasmodium.

Baca juga: Kapan Anak Harus Dibawa ke Rumah Sakit saat Terserang Demam Berdarah?

Saat nyamuk ini menggigit manusia, parasit tersebut dilepaskan ke aliran darah.

Begitu berada di dalam tubuh, parasit kemudian melakukan perjalanan ke hati, untuk berkembang menjadi dewasa.

Setelah beberapa hari, parasit dewasa memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah.

Dalam 48 hingga 72 jam, parasit di dalam sel darah merah berkembang biak, menyebabkan sel yang terinfeksi menjadi pecah.

Parasit terus menginfeksi sel darah merah, mengakibatkan gejala yang muncul dalam siklus yang berlangsung dua hingga tiga hari sekaligus.

Malaria biasanya ditemukan di daerah dengan iklim tropis dan subtropis, di mana parasit dapat hidup.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri pernah menyebutkan, pada tahun 2016 diperkirakan terdapat 216 juta kasus malaria di 91 negara.

Kebanyakan kasus malaria berkembang pada orang yang bepergian ke negara di mana malaria lebih sering terjadi.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Gejala mararia yang perlu diwaspadai

Melansir NHS, gejala malaria dapat berkembang dalam waktu 7 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi parasit.

Biasanya, waktu antara terinfeksi dan ketika gejala mulai muncul (masa inkubasi) adalah 7 hingga 18 hari, tergantung pada jenis parasit yang menyerang.

Hanya pada beberapa kasus, perlu waktu hingga setahun untuk gejala berkembang.

Sedikitnya ada empat jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia, yakni Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum.

Secara umum, berikut ini adalah beragam gejala awal malaria yang perlu diwaspadai:

  1. Suhu badan tinggi 38 derajat Celcius atau lebih
  2. Merasa panas dan menggigil
  3. Sakit kepala
  4. Muntah
  5. Nyeri otot
  6. Diare
  7. Umumnya merasa badan tidak sehat

Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)

Gejala-gejala ini memang terkesan ringan dan terkadang sulit dikenali sebagai malaria.

Di mana, gejalanya mirip gejala flu biasa.

Jadi, untuk dipahami, pada beberapa jenis malaria, gejala muncul dalam siklus 48 jam.

Selama siklus ini, penderita awalnya merasa kedinginan dengan menggigil.

Penderita kemudian mengembangkan suhu tinggi, disertai dengan keringat dan kelelahan yang parah.

Gejala ini biasanya berlangsung antara 6 dan 12 jam.

Jenis malaria yang paling serius disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum.

Tanpa perawatan yang tepat, jenis ini dapat menyebabkan seseorang dengan cepat mengalami komplikasi yang parah dan mengancam jiwa, seperti masalah pernapasan dan kegagalan organ.

Segera cari pertolongan medis jika Anda atau anak Anda mengalami kondisi yang diyakini sebagai gejala malaria, apalagi jika Anda dan keluarga sedang atau telah bepergian ke daerah endemis malaria.

Di Indonesia sendiri, daerah yang menyimbang banyak angka kejadian malaria, di antaranya yakni Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Bengkulu.

Baca juga: 3 Jenis Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)

Anda tetap harus mencari bantuan medis meskipun sudah beberapa minggu, beberapa bulan, atau setahun Anda kembali dari perjalanan.

Konsultasi dengan dokter sangat berguna untuk mempercepat proses pengobatan agar bisa segera dimulai.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com