Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2020, 18:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sensasi pening di kepala seringkali terasa lebih menyiksa daripada sakit kepala biasa.

Tak hanya sensasi senat-senut di kepala, kita juga bisa merasa lingkungan sekitar seolah berputar-putar hingga menganggu keseimbangan tubuh.

Biasanya, sensasi pening ini datang karena kita berdiri atau duduk terlalu cepat, melakukan olahraga intensitas tinggi, atau berputar-putar dengan cepat.

Baca juga:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Migrain dan Sakit Kepala

Namun, kepala pening juga bisa terjadi karena kondisi medis seperti berikut:

1. Mabuk perjalanan

Gerakan yang berulang-ulang saat berada di dalam kendaraan, seperti mobil, pesawat, atau perahu, dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam.

Kondisi ini bisa menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Selain itu, hamil atau mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gerakan dan meningkatkan risiko mabuk perjalanan.

Gejala mabuk perjalanan biasanya mereda begitu orang tersebut menginjakkan kaki di tanah yang kokoh.

2. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeridi satu atau kedua sisi kepala.

American Migraine Foundation memperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen orang akan mengalami pening selama episode migrain.

Terkadang, orang mengalami pening sebelum dimulainya episode migrain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com