KOMPAS.com - Nasihat orang tua tentang manfaat memberi memang bisa mendatangkan berbagai keajaiban.
Tak hanya membuat kita lebih mudah bersyukur dan lancar rejeki, memberi ternyata memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.
Laporan Cleveland Clinic juga menyebut memberi telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Mengalami Depresi
Berikut berbagai manfaat kesehatan memberi:
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Manfaat ini telah dibuktikan dalam riset yang meneliti orang-orang berusia 55 taun ke atas.
Riset yang dilakukan selama lima tahun itu membuktikan orang berusia 55 tahun ke atas yang menjadi sukarelawan untuk dua organisasi atau lebih, 44 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kematiandaripada mereka yang tidak menjadi sukarelawan.
Bahkan, hasil yang serupa tetap terjadi meski para ahli memperhitungkan faktor lain seperti usia, olahraga, kesehatan dan gaya hidup merokok.
Penelitian menemukan orang dewasa yang membantu pasangan mereka lebih mampu mengontrol perasaan. Hal ini pula yang pada gilirannya turut menurunkan risiko depresi.
Riset tentang orang-orang yang menghadapi kesedihan karena kehilangan pasangan juga membuktikan hal yang sama.
Dalam penelitian itu, terungkap bahwa mereka yang memberikan bantuan praktis kepada orang lain lebih cepat pulih dari gejala depresi akibat kesedihan yang dialaminya.
Baca juga: Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya
Riset 2013 yang meneliti 100 siswa sekolah menengah telah membuktikan hal ini. Dalam penelitian itu, periset membagi siswa dalam dua kategori, yakni siswa yang menjadi sukarelawan dan tidak.
Setelah memperhitungkan variabel dan berbagai faktor, peneliti menemukan siswa yang menjadi sukarelawan berisiko lebih rendah mengalami penyakit jantung dan stroke.
Riset 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science menemukan bahwa membantu atau memberi dapat menghilangkan stres. Meskipun ini adalah penelitian kecil, hasilnya bisa memberi pandangan baru.
Dalam risett tersebut, peneliti menemukan orang yang melakukan lebih banyak tindakan kebaikan setiap hari cenderung tidak merasa stres.
Baca juga: Stres Bisa Memicu Vertigo, Begini Cara Mengatasinya
Sebaliknya, pada hari-hari ketika mereka tidak dapat menyelesaikan tindakan kebaikan apa pun justru orang-orang lebih banyak merasakan stres dan hal negatif.
Mskipun studi diperlukan penelitian lanjutan, temuan ini memiliki implikasi yang menjanjikan bagi orang yang mengalami stres tingkat tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.