7. Nyeri myofascial
Nyeri juga bisa berasal dari masalah pada jaringan ikat di punggung, yang oleh dokter disebut fasia.
Nyeri myofascial dapat dimulai setelah cedera atau penggunaan jaringan ikat yang berlebihan.
Tetapi, nyeri myofascial kronis dapat berlangsung lama setelah cedera awal.
Belum diketahui secara pasti mengapa nyeri myofascial bisa berlanjut dalam beberapa kasus.
Yang jelas, dokter dapat merekomendasikan terapi fisik dan terapi pelepasan myofascial untuk memungkinkan seseorang tetap bisa beraktivitas dengan kondisi fasia dan menghilangkan rasa sakit.
Baca juga: 6 Hal Pemicu Sakit Punggung Disertai Kembung
8. Infeksi tulang belakang
Meski jarang terjadi, infeksi tulang belakang tetap saja dapat menjadi penyebab nyeri punggung atas.
Abses epidural spinal adalah kumpulan kuman dan nanah yang terbentuk di antara sumsum tulang belakang dan tulang belakang.
Abses bisa tumbuh dan membengkak, menyebabkan nyeri.
Diagnosis dini sangat penting untuk kondisi ini.
Dokter akan menangani abses tulang belakang dengan cepat untuk menghindari komplikasi serius.
Antibiotik dapat membantu, dan pembedahan mungkin diperlukan untuk membersihkan abses dan mengurangi risiko komplikasi.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
9. Kanker paru-paru
Nyeri punggung mungkin disebabkan oleh kanker paru-paru dalam kasus yang sangat jarang terjadi.
Sebuah studi kasus di Journal of the Advanced Practitioner in Oncology menyoroti salah satu kasus tersebut.
Studi tersebut mencatat bahwa komplikasi dapat menyebabkan kanker menyebar ke tulang pada sekitar 30 hingga 40 persen orang dengan kanker paru-paru.
Untuk mengatasi nyeri punggung atas akibat kanker paru-paru, tentu dibutuhkan penanganan medis yang mendasarinya.
Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai
10. Kondisi medis lainnya
Kondisi tertentu yang memengaruhi tulang belakang atau otot juga dapat menjadi penyebab nyeri punggung atas.
Ini termasuk:
Cara mengatasi sakit punggung atas ini tergantung dengan penyebabnya.
Misalnya saja skoliosis, diperlukan pemberian obat-obatan, terapi korset penyangga, terapi fisik untuk skoliosis, pijat, dan dalam kasus yang parah bisa dengan operasi.
Baca juga: 3 Komplikasi akibat Skoliosis yang Tak Bisa Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.