Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 09:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang.

Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru, sehingga pengidapnya akan mengalami kesulitan dalam bernapas.

Melansir laman resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, PPOK pada umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yakni bronkitis kronis dan emfisema.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan.

Adapun emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.

PPOK termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Namun, orang yang mengenali gejala awal sering kali bisa mendapatkan diagnosis dini dan membuat perubahan untuk memperlambat perkembangannya.

Gejala awal PPOK

Merangkum Medical News Today, ketika seseorang menderita PPOK, paru-paru mereka kurang efisien dalam mengirimkan oksigen ke tubuh.

Ketika penyakit pertama kali mulai merusak paru-paru, seseorang mungkin bakal melihat perubahan kecil yang mengindikasikan masalah pada pernapasannya.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Berikut ini adalah beberapa perubahan yang mungkin termasuk sebagai gejala awal PPOK:

  1. Perbedaan warna lendir, yang dapat berubah dari bening menjadi kuning, hijau, atau bahkan bercak darah
  2. Peningkatan jumlah infeksi saluran pernapasan
  3. Mengalami batuk terus-menerus
  4. Batuk dengan lebih banyak lendir dari biasanya
  5. Mengalami masalah tidur, termasuk berhenti bernapas saat tidur
  6. Sesak napas selama aktivitas yang sebelumnya tidak menyebabkan gejala ini
  7. Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan dan Merasa kurang bertenaga atau kekurangan energi secara keseluruhan
  8. Dada sesak dan mengi, yang dapat membuat seseorang mengeluarkan suara seperti bersiul atau mencicit saat bernapas

Dalam banyak kasus, orang kurang memedulikan gejala awal PPOK terseut.

Padahal, mengabaikan tanda-tanda kecil dapat membuat PPOK berkembang lebih cepat.

Dengan demikian, orang yang mengalami gejala ini harus mengunjungi dokter untuk menentukan penyebabnya.

Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

PPOK dini vs kondisi medis lain

PPOK memang terkadang menyerupai kondisi medis lainnya, yang membuat pendeteksiannya lebih sulit.

Contoh dari kondisi ini meliputi:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau