Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 09:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Kapan harus ke dokter dengan kecurigaan PPOK?

Mayoritas penderita PPOK adalah perokok.

Maka dari itu, International Primary Care Respiratory Group merekomendasikan siapa pun yang berusia 35 tahun atau lebih dan perokok harus menjalani tes untuk kondisi tersebut.

Mereka juga menyarankan untuk menguji siapa pun yang mengalami gejala PPOK.

Sesak napas selama aktivitas sehari-hari jarang menjadi sesuatu yang normal, melainkan cenderung mengindikasikan penyebab medis yang mendasari.

Jika seseorang memperhatikan bahwa dirinya lebih sering sakit, sesak napas tanpa alasan, atau memiliki lebih banyak lendir daripada sebelumnya, akan lebih baik jika segera mengunjungi dokter.

Seseorang terkadang dapat mengalami serangan PPOK, di mana gejalanya jauh lebih buruk dan bahkan mungkin mengancam jiwa.

Baca juga: Dokter: Tak Ada Trik Khusus Cegah Virus Corona untuk Penderita Asma

Siapa pun yang mengalami salah satu dari gejala berikut harus mencari perhatian medis darurat:

  • Tidak dapat berbicara dalam kalimat lengkap karena sesak napas
  • Demam tinggi
  • Darah dalam lendir
  • Merasa sangat lemah
  • Bicara cadel atau kebingungan

Ucapan cadel dan kebingungan dapat menunjukkan bahwa otak seseorang tidak mendapatkan cukup oksigen.

Siapa pun yang mengalami gejala ini sebaiknya segera menemui dokter.

Baca juga: Kanker Paru-paru: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau