Tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan tonjolan terbentuk di arteri yang rusak. Ini dikenal sebagai aneurisma.
Tonjolan semakin membesar dan sering tidak ditemukan sampai menyebabkan rasa sakit dengan menekan area tubuh lain, atau pecah.
Aneurisma yang pecah bisa mematikan jika terjadi di salah satu arteri utama. Ini bisa terjadi di mana saja di tubuh.
2. Sistem saraf
Tekanan darah tinggi mungkin berperan dalam demensia dan penurunan kognitif seiring waktu.
Aliran darah yang berkurang ke otak menyebabkan masalah memori dan berpikir.
Baca juga: 10 Penyebab Stroke dan Faktor Risikonya
Anda mungkin akan kesulitan mengingat atau memahami berbagai hal, atau kehilangan fokus selama percakapan.
Kerusakan yang sama yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi pada pembuluh darah dan arteri di jantung dapat terjadi pada arteri di otak.
Ketika penyumbatan darah yang lebih besar ke otak terjadi, itu disebut stroke.
Jika bagian otak tidak bisa mendapatkan oksigen yang mereka terima dari darah, sel mulai mati.
Tingkat kelangsungan hidup Anda dan kemungkinan kerusakan otak permanen tergantung pada seberapa parah stroke itu dan seberapa cepat Anda menerima perawatan.
Pembuluh darah di mata bisa rusak juga.
Jika pecah atau berdarah, dapat menyebabkan kesulitan penglihatan, seperti kabur atau kebutaan.
Penumpukan cairan di bawah retina disebut koroidopati.
Baca juga: 13 Cara Mengatasi Darah Tinggi Secara Alami
3. Sistem kerangka
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan keropos tulang, yang dikenal sebagai osteoporosis, dengan meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan tubuh saat buang air kecil.
Wanita yang telah mengalami menopause sangat berisiko mengalami kondisi ini.
Osteoporosis melemahkan tulang dan mempermudah terjadinya patah tulang.
4. Sistem pernapasan
Seperti halnya otak dan jantung, arteri di paru-paru bisa rusak dan tersumbat.
Jika arteri yang membawa darah ke paru-paru tersumbat, itu disebut emboli paru. Ini sangat serius dan membutuhkan perhatian medis segera.