Selain mengenakan masker, Hidayat telah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun yang bisa diakses pembeli sebagai bagian dari upaya pencegahan Covid-19.
Dia juga sudah mencoba mengatur sedemikian rupa posisi tempat duduk di warung makannya agar lebih berjarak.
Tapi, tak bisa dipungkiri memang, masih ada pembeli yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan dengan datang tidak mengenakan masker, tidak cuci tangan sebelum dan sesudah masuk, termasuk menggeser tempat duduk menjadi lebih dekat.
Mengenai hal ini, Hidayat mengaku hanya bisa pasrah.
Dia sebenarnya ingin mengingatkan pembeli untuk bisa menjaga keselamatan bersama.
Namun, dia khawatir hal itu malah bisa membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan enggan datang kembali.
Terkait dilema ini, Hidayat setidaknya kini berprinsip, yang terpenting sekarang adalah dirinya harus bisa semaksimal mungkin menjaga agar jangan sampai tertular Covid-19 atau pun menularkannya ke orang lain.
"Harapan saya tentu orang lain, para pembeli juga punya semangat yang sama untuk bisa saling menjaga," ungkap dia.
Cerita hampir mirip ditunjukkan Inung, 44. Selama pandemi, penjual makanan di tepi Jl. Raya Karanganyar-Mojogedang, tepatnya di Dukuh Munggur Kidul, Desa Bejen, Karanganyar itu juga rutin mengenakan masker setiap kali berjualan.
Baca juga: Dokter: Masker Kain Masih Bisa Menahan Droplet
Tujuan utama Inung memakai masker adalah karena takut terkena Covid-19.
Ibu dua anak itu menyadari bahwa dirinya sekarang dalam posisi yang rentan tertular penyakit tersebut karena harus bertemu dengan banyak orang lain sebagai pembelinya.
"Sebenarnya takut juga untuk berjualan lagi. Tapi saya ingin tetap bisa bantu bapaknya anak-anak (dalam mencari penghasilan keluarga)," ujar dia.
Inung sangat bersyukur sejak kembali berjualan aneka sayur matang, lauk pauk, dan jajanan pasar pada April lalu, dirinya merasa tetap sehat atau tidak terindikasi tertular virus corona sampai sekarang.
Dia juga bersyukur selama dua bulan terakhir, makanan yang dia jual bisa kembali laris seperti kondisi sebelum terjadi wabah.
Inung berkeyakinan, capaian itu tidak terlepas dari dampak penggunaan masker olehnya.
“Minimal sekali saya harus pakai masker saat berjualan. Ini baik untuk kesehatan dan saya yakin bisa juga membuat para pembeli lebih nyaman," kata dia.
Benar saja, warga Ngijo, Tasikmadu, Dede Hermawan, 34, mengaku selama pandemi Covid-19, tak mau sembarangan ketika ingin membeli makanan maupun keperluan lain di luar.
Bersama istri, dia telah bersepakat akan memprioritaskan untuk membeli apa pun di tempat penjual yang menerapkan protokol kesehatan.
“Misalnya saja tadi (Kamis, 5/11/2020) malam, kami beli nasi goreng ya di tempat biasa yang memang dari awal selalu pakai masker. Saat beli sembako ke pasar atau keperluan lain, kami juga seperti itu, pasti cari dulu pedagang yang pakai masker,” ujar dia.