Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doyan Jajan Minuman dan Makanan Kekinian, Diabetes Kemudian...

Kompas.com - 13/11/2020, 14:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Selain itu, jumlah gula atau karbohidrat dan jenis karbohidrat juga bisa memengaruhi kualitas suatu makanan tergolong sehat atau tidak sehat. 

Jenis karbohidrat sederhana seperti gula, nasi putih, tepung terigu, dll. umumnya membuat gula darah gampang melonjak.

Berbeda dengan karbohidrat kompleks dari beras merah, gandum utuh, sayuran, buah, dan kacang-kacangan.   

"Makanan atau minuman bisa disebut memicu diabetes tergantung dari kadar gula atau karbohidrat. Tolok ukur lainnya yakni seberapa cepat suatu makanan menyebabkan peningkatan gula dalam darah (indeks glikemik)," jelas Andi.

Menurut Andi, makanan penyebab diabetes tak hanya berasal dari asupan tinggi gula dan kalori.

"Kadar lemak jenuh juga harus diperhitungkan. Karena, tingginya kadar kolesterol di dalam darah juga menjadi salah satu faktor risiko diabetes," kata dia.

Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit

Kontrol pola makan untuk mencegah diabetes

Beberapa jenis minuman, makanan, atau camilan tinggi gula dan kalori dikenal sebagai comfort food.

Dr. Yohan Samudra, SpGK. menjelaskan minuman, makanan, atau jajanan comfort food sebenarnya boleh dikonsumsi sesekali, namun tidak boleh jadi kebiasaan atau rutinitas.

Ia memberikan gambaran, asupan comfort food idealnya dikonsumsi tak lebih dari 20 persen total asupan setiap hari. Sedangkan 80 persen asupan lain, wajib berasal dari makanan dan minuman sehat.

"Untuk minuman, pilih jenis nol kalori seperti air putih, atau kopi dan teh tanpa gula. Karena, setiap satu sendok makan ada tambahan 100 kkal," jelas dia.

Demikian juga dengan camilan. Asupan selingan ini disarankan kalorinya tidak lebih dari 150-200 kkal. Sedangkan makanan utama, kalorinya disarankan antara 500-600 kkal.

"Total asupan kalori setiap orang per hari bisa berbeda-beda. Disesuaikan dengan tinggi badan, usia, aktivitas fisik, sampai tingkat stres," kata Yohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com