KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami kaki menjadi terasa dingin? Kaki terasa dingin merupakan peristiwa yang umum terjadi pada banyak kasus, terutama jika cuaca dingin.
Pada kondisi normal, kaki dingin adalah respons normal tubuh terhadap suhu. Cara mudah untuk mengatasi kaki dingin akibat cuaca adalah mengenakan kaus kaki tambahan.
Baca juga: Gangguan Kaki Pada Penderita Diabetes dan Cara Mencegahnya
Namun, kadang kala kaki dingin juga disebabkan oleh kondisi medis serius yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kaki dingin di antaranya:
Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan timbunan lemak di arteri dan mencegah aliran darah yang cukup ke kaki. Dengan kata lain, kondisi ini menyebabkan sirkulasi yang buruk.
Padahal, ketika tidak cukup banyak darah yang mengalir ke kaki akan menyebabkan kaki menjadi dingin bahkan terkadang nyeri.
Beberapa faktor risiko aterosklerosis, seperti:
Diabetes juga dapat menyebabkan kaki menjadi dingin. Ada beberapa alasan mengapa diabetes dapat menyebabkan kaki dingin terus-menerus.
Pertama, neuropati diabetes. Meskipun diabetes itu sendiri mungkin tidak menyebabkan kaki dingin, beberapa orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 mengalami kerusakan saraf, atau neuropati, di kaki mereka.
Baca juga: Kaki dan Tangan Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?
Kerusakan saraf ini dapat mengganggu saraf yang mendeteksi suhu di kaki sehingga menimbulkan sensasi yang tidak menyenangkan.
Kedua, sirkulasi darah yang buruk. Bagi penderita diabetes tipe 2, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kaki dingin karena penderita diabetes cenderung memiliki sirkulasi darah yang buruk secara umum.
Itu karena seiring waktu kadar glukosa darah tinggi yang terkait dengan diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pembuluh darah kecil yang menuju kaki Anda.
Hal tersebut menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke kaki.
Penyakit Raynaud adalah kondisi langka yang menyebabkan pembuluh darah di tangan dan kaki menyempit setiap kali Anda merasa kedinginan atau stres.
Ketika ini terjadi, darah tidak bisa sampai ke tangan dan kaki. Tak hanya itu, Anda mungkin melihat tangan dan kaki menjadi putih atau biru.
Tangan dan kaki Anda juga akan terasa lebih dingin dari yang seharusnya.
Orang yang tinggal di iklim yang lebih dingin lebih mungkin untuk menderita penyakit Raynaud.
Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Penyakit Raynaud tidak berbahaya, tapi bisa menyebabkan iritasi.
Baca juga: Sering Keluar Keringat Dingin Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Selain neuropati diabetik, neuropati perifer mengacu pada segala kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf pada sistem saraf tepi.
Sistem saraf tepi terdiri dari semua saraf di tubuh Anda kecuali yang ada di otak dan sumsum tulang belakang. Ini bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh Anda.
Gejala kondisi ini sering muncul di kaki lebih dulu, dan banyak pengidapnya melaporkan mengalami kaki dingin.
Mereka mungkin juga merasakan sensasi kesemutan, terbakar, atau tertusuk-tusuk di kaki mereka.
Sensasi abnormal inilah yang dapat membuat seseorang merasa seolah-olah kaki mereka membeku karena saraf mereka memproduksi sensasi abnormal.
Salah satu penyebab paling umum dari neuropati perifer adalah diabetes. Namun, faktor risiko lainnya juga bisa menjadi pemicu, seperti:
Anemia adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit sel darah merah dari biasanya. Ini paling sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Seperti yang diketahui, zat besi adalah mineral penting untuk memproduksi sel darah merah.
Baca juga: 10 Bahaya Kelebihan Gula, Rusak Tubuh dari Ujung Kepala sampai Kaki
Ketika produksi sel darah merah sedikit makan bisa menimbulkan sejumlah masalah, termasuk kaki dingin kronis.
Itu karena penderita anemia mengalami penurunan jumlah sel darah merah dan hemoglobin, yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.