Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Minyak Sayur Buruk untuk Kesehatan

Kompas.com - 27/11/2020, 18:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Minyak nabati atau minyak sayur menjadi pilihan banyak orang untuk memasak atau menggoreng makanan.

Minyak jenis ini terbuat dari ekstrak tumbuhan dan tidak mengandung lemak hewani.

Meski demikian, minyak nabati bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Baca juga: 5 Cara Memasak untuk Cegah Risiko Kanker

Berikut alasan minyak nabati buruk bagi kesehatan:

1. Mengandung bahan kimia berbahaya

Minyak nabati memang dibuat dari ekstrak tumbuhan. Sayangnya, proses ekstraksi tidak dilakukan secara alami tetapi memakai bahan kimia.

Setelah proses ekstraksi, minyak juga mengalami pemrosesan kembali untuk menghilangkan bau tak sedap.

Setelah itu, minyak ditambahkan dengan bahan kimia yang disebut hexane untuk memaksimalkan proses ekstraksi.

Tak berhenti sampai disitu, minyak juga harus didinginkan dan proses pemutihan untuk menghilangkan kotoran.

Semua proses tersebut membutuhkan bahan kimia tambahan. Secara tak langsung, bahan kimia tersebut turut menempel pada makanan yang diolah dengan minyak.

2. Memicu penyakit kronis

Minyak nabati juga mengalami proses oksidasi agar tidak berbau tengik. Minyak yang mengalami proses oksidasi bisa menyebabkan peradangan dan nyeri di tubuh.

Selain itu, minyak nabati juga kaya lemak tak jenuh ganda, yang bisa memicu mutasi pada sel dan menyumbat arteri.

Jika dikonsumsi berlebihan, minyak nabati juga bisamemicu kanker kulit. Kandungan omega 6 yang tinggi pada minyak sayur juga bisa menyebabkan percepatan pertumbuhan sel kanker, pembekuan darah, dan peningkatan peradangan dalam tubuh.

Riset juga membuktikan minyak nabati dapat mengubah kolesterol baik (HDL) yang ada di dalam tubuh menjadi kolesterol jahat (LDL).

Kondisi ini bisa memicu risiko penyakit jantung, penyakit autoimun, dan penyakit neurodegeneratif.

Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Juga Picu Kenaikan Kolesterol

3. Terbuat dari tanaman dengan rekayasa genetika

Banyak minyak nabati, terutama jagung, kanola, dan kedelai, dibuat dari biji-bijian yang mengandung organisme hasil rekayasa genetika.

Tanaman dengan rekayasa genetika biasanya diperlakukan dengan banyak pestisida dan dimodifikasi secara biologis, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau